TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Rawa Buntu, Aliyas mengatakan, sering terjadi kecelakaan di pelintasan rel kereta listrik (KRL) yang dikenal dengan nama Rawa Mekar Jaya, antara Stasiun Sudimara dan Stasiun Rawa Buntu.
Terbaru, seorang pengendara sepeda motor tertabrak KRL yang hendak menuju Serpong, Rabu (7/11/2018) di lokasi tersebut.
Beberapa bulan sebelumnya juga ada pejalan kaki dan pengendara sepeda motor tertabrak kereta yang sedang melintas.
Aliyas mengatakan, hal itu terjadi karena warga tidak berhati-hati saat melintas.
Baca juga: PT KAI: Angka Kecelakaan Kereta Api Selama Lebaran 2018 Nihil
Terlebih, perlintasan di sana bukan pelintasan resmi yang dibuka PT KAI, sehingga tidak ada penjagaan atau palang pintu di lokasi sebagai penanda kereta akan melintas.
"Sebenarnya kejadiannya sudah sering. Kami sudah sering sosialisasi, waspada lihat kanan kiri ketika melintas. Dahulukan kereta. Tapi memang bandel. Itu kan sudah tidak terdaftar (sebagai perlintasan) karena sudah buntu jalannya," ujar Aliyas saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Ilyas mengungkapkan, awalnya pelintasan tersebut merupakan perlintasan resmi di bawah PT KAI.
Namun, karena di sekitar kawasan itu telah dibangun jalan tol, maka pengendara melintas menggunakan flyover dan perlintasan tersebut ditutup.
Baca juga: PT KCI Berharap Perbanyak Bangun Flyover atau Underpass di Perlintasan Sebidang
Namun, karena masih ada permukiman di sana maka warga tetap memanfaatkan pelintasan sebagai akses alternatif.
Aliyas mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengaktifkan kembali pelintasan tersebut.
Selain karena biaya, pemerintah juga saat ini tidak memperbolehkan membuka kembali pelintasan sebidang karena dikhawatirkan angka kecelakaan yang semakin meningkat.
Adapun PT KCI sebagai operator KRL Jabodetabek telah gencar sosialisasi agar warga berhati-hati ketika melintas.
"Solusinya begini, warga berhati-hati sajalah karena sudah ada peringatan dan sosialisasi. Dari kelurahan juga sudah sosialisasi tapi mereka kurang waspada, kurang peduli terhadap diri sendiri," ujar Aliyas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.