Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Tewas Tenggelam di Empang di Kawasan Proyek Tol Cinere-Serpong

Kompas.com - 08/11/2018, 14:37 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial ZAY (12) tewas tenggelam di bekas empang yang berada di dalam kawasan proyek pembangunan Tol Cinere-Serpong di Kelurahan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (7/11/2018).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho mengatakan, saat kejadian ZAY dan kelima temannya masuk ke dalam kawasan proyek untuk bermain di dalam bekas empang hingga akhirnya tenggelam.

"ZAY sudah sampai tengah (empang), kemudian batang pohon pisang yang dinaikinya terbalik sehingga korban tenggelam," kata Alexander saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Tak Bisa Berenang, Pria Ini Tewas karena Selamatkan Bocah Tenggelam

Sekitar pukul 17.30 WIB, ZAY bersama lima temannya, FA, D, F, A, dan E sedang bermain di bawah guyuran hujan. ZAY kemudian mengajak teman-temannya bermain di bekas empang yang berada di dalam kawasan proyek pengerjaan Tol Cinere-Serpong.

Setelah tiba di empang tersebut, ZAZ mengambil batang pohon pisang dan naik batang pisang itu hingga ke tengah empang. Namun, karena licin ZAY terjatuh dari batang pisang dan tenggelam.

Bocah itu berteriak minta tolong. Teman ZAY, FA yang melihat hal itu melompat ke empang untuk menolong ZAY. Namun, FA tidak bisa berenang dan ikut tenggelam.

Johan, warga yang sedang memancing, mendengar teriakan minta tolong dan segera menuju lokasi. Johan berusaha menyelamatkan FA dan menariknya hingga ke pinggir empang. Namun, ZAY tidak tertolong dan tenggelam.

Warga yang mendengar kejadian itu melakukan pencarian hingga malam hari. Mereka menggunakan penerangan seadanya. Pada sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah ZAY akhirnya ditemukan.

Jenazah kemudian ZAY dibawa pulang dan telah dikuburkan.

Alexander mengatakan, polisi memasang garis polisi di sekitar empang tersebut. Proyek tidak dihentikan dan masih terus berjalan.

"(Proyek) tetap berjalan, (peristiwa itu) ndak menyinggung langsung dengan pengerjaan proyek," kata Alexander.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com