Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cabut Gigi Minta ke Dokter Spesialis, Padahal di Puskesmas Bisa..."

Kompas.com - 08/11/2018, 23:50 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, perubahan sistem penggunaan Kartu Sehat (KS) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) agar pelayanan kesehatan terhadap warga Kota Bekasi berjalan lebih efektif.

Menurut Tri, sistem penggunaan kartu sehat sebelumnya kurang efektif dan cenderung semrawut. Sebab, warga bebas datang ke rumah sakit di Kota Bekasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Kami evaluasi, ini banyak penyakit-penyakit yang ringan ke rumah sakit. Misalnya, cabut gigi atau apa itu mintanya ke dokter spesialis padahal peralatan kami di puskesmas bagus," kata Tri saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/11/2018).

Baca juga: Pemegang Kartu Sehat di Bekasi Kini Harus Dapat Rujukan Puskesmas Sebelum ke RSUD

Kini, pemilik kartu sehat harus terlebih dahulu mendapatkan surat rujukan puskesmas apabila ingin berobat ke RSUD atau RS swasta.

Ia mengatakan, pelayanan kesehatan di puskesmas sudah semakin baik. 

"Jadi lebih kepada bagaimana cara hidup sehat dan pencegahan daripada penyembuhan. Semua puskesmas relatif hampir punya standar sama, pelayanan dasar sudah," ujar Tri.

Baca juga: Kadis Pertamanan DKI: Kalau Memungkinkan, Saya Ingin Ada Kartu Sehat Pohon

Anggaran yang disediakan untuk program kartu sehat berbasis NIK mencapai Rp 300 miliar pada tahun 2018.

Tri pun membantah perubahan sistem tersebut untuk menghemat anggaran kota Bekasi.

Perubahan, lanjut dia, dilakukan agar pelayanan kesehatan berjalan lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Jokowi Jadi Presiden, Pedagang Pasar Tanah Abang Ingatkan Program Kartu Sehat

"Karena kita akan melihat apakah pola ini lebih rendah kan enggak tahu, karena jenis penyakit mungkin lebih banyak," kata dia. 

Perubahan tahap penggunaan kartu sehat sudah berlaku sejak Kamis (1/11/2018).

Warga yang ingin mendapatkan layanan kesehatan, cukup datang dan mendaftar ke puskesmas terdekat dengan membawa kartu sehat dan KTP. 

Baca juga: Rieke Bagi-bagi Kartu Sehat dan Pintar di Taman Bungkul

Apabila puskesmas tidak mampu melayani penyakit yang diderita warga, maka akan dibuat surat rujukan untuk berobat ke RSUD.

Untuk penderita penyakit keras secara darurat, bisa langsung dibawa ke RSUD atau RS swasta tanpa harus minta rujukan puskesmas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com