Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil-Genap di Tol Tambun karena di Tol Bekasi Kurang Efektif

Kompas.com - 19/11/2018, 20:54 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - General Manager Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, penerapan kebijakan ganjil-genap di gerbang tol Tambun dilakukan karena kebijakan ganjil-genap yang sudah diterapkan di gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat masih kurang efektif kurangi volume kendaraan di tol Jakarta-Cikampek.

"(Ganjil-genap di GT Bekasi Barat dan Timur) memang kurang efektif. Tapi memang dampaknya cukup bagus. Ada pengurangan volume kendaraan di jam pemberlakukan ganjil-genap, sekitar 33 persen sampai 37 persen," kata Raddy kepada Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Belum Ada Penindakan, Ganjil-Genap di Tol Tambun Masih Sosialisasi

Raddy menambahkan, masih banyak pengendara yang tidak beralih dari kendaraan pribadi, padahal gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat sudah diterapkan ganjil-genap.

"Jadi dari data kami, banyak perilaku pengguna jalan yang tidak berpindah waktunya lebih pagi maupun berpindah moda transportasi, tapi hanya mutar di Tambun, balik lagi ke Jakarta. Jadi tetap membuat kepadatan itu terjadi, dalam tanda kutip itu ada sedikit mengurangi efektivitas ganjil-genap," ujar Raddy.

Adapun saat ini penerapan ganjil-genap di gerbang tol Tambun masih sebatas sosialisasi. Sosialisasi sudah dilakukan sejak Kamis (15/11/2018).

Penerapan ganjil-genap di gerbang tol Tambun diharapkan bisa lebih efektif dalam mengurangi volume kendaraan di tol Jakarta-Cikampek pada jam pemberlakuan ganjil-genap.

"Sehingga ketika di sini (gerbang tol Tambun) diberlakukan ganjil-genap akan lebih efektif mengurangi kepadatan di dalam tol," jelas Raddy.

Baca juga: Sistem Ganjil-Genap Jakarta Bikin Kemacetan di Jalur Alternatif

Diketahui, sosialisasi kebijakan ganjil-genap di gerbang tol Tambun akan dilakukan hingga dua minggu ke depan. Penerapan ganjil-genap diterapkan juga di gerbang tol Pondok Gede Barat dan Pondok Gede Timur.

Kebijakan itu nantinya akan berlaku dari Senin-Jumat pukul 06.00-09.00 WIB. Kendaraan berplat nomor ganjil bisa melintas di tanggal ganjil sedangkan yang berplat nomor genap melintas di tanggal genap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com