Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bajaj Demo Kelangkaan BBG di Balai Kota

Kompas.com - 30/11/2018, 12:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bajaj menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/11/2018). Puluhan bajaj parkir di Jalan Medan Merdeka Selatan. Mereka mengokupasi hingga dua lajur ke arah Patung Kuda dan menyebabkan lalu lintas tersendat.

Puluhan petugas kepolisian menjaga aksi demonstrasi. Hingga pukul 11.00 aksi demonstrasi masih berlangsung.

Mereka meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperhatikan pasokan Bahan Bakar Gas (BBG). Menurut Ketua Bajaj Komunitas (BATAS) Aris Fazani mengeluhkan antrean ini para sopir bajaj harus mengantre sampai tujuh jam karena banyak SPBG yang tidak melayani pembelian BBG.

“Biasanya (ngisi BBG) 30 menit atau 10 menit. Ini sampai 7 jam. Ada satu doang di Pedongkelan itu dibuka terus panjang banget sampai Hotel Asmi tuh karena di situ ditutup karena error rusak. Tapi itu semuanya (rusak). Enggak masuk akal. Jadi kita tetap di sini aspirasikan. Kalau didemo baru buka,” kata Aris, Jumat, (30/11/2018).

Baca juga: Pengemudi Bajaj Keluhkan Kelangkaan BBG, Jakpro Sebut Ada Kerusakan di SPBG Pluit

Aris meminta Anies menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) khususnya di Jakarta Utara. Hal itu untuk mencegah memanjangnya antrean pengisian BBG.

“Menambah pengisian gas diperluas terutama di Jakarta Utara, Kemayoran. Karena di sini itu kita sampai 25 kilometer untuk mengisi gas. Di semua wilayah harus dibuka,” kata Aris.

Sementara itu sopir bajaj lainnya, Robby menegaskan para sopir hidupnya dari BBG. Robby mengaku SPBG harus selalu tersedia. Sehingga tidak menggangu mata pencaharian sopir bajaj.

“Tanpa gas itu biaya hidup kita tinggi. Banyak bajaj tidak berjalan karena gas tidak ada. Pertanyaannya kenapa tidak ada gas? Bareng semua. Ada apa gitu loh? Nah kita mau demo kemarin tiba-tiba SPBG buka semua,” ujar Robby.

“Enggak bisa gitu mesti duduk semua. Kami tuntut konsistensi gas di sini. Transjakarta memang punya pemerintah tidak protes. Nah kami swasta makan dari mana?” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com