Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak 3 Pembobol Mesin ATM yang Bawa Lari Uang Miliaran Rupiah

Kompas.com - 11/12/2018, 21:29 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menembak kaki tiga tersangka pembobol mesin ATM lintas daerah berinisial IZ (25), UN (47), dan MJS (51).

Polisi menembak kaki tiga tersangka karena melawan saat hendak diamankan petugas di tiga lokasi berbeda, Senin (3/12/2018).

MJS diamankan di tempat persembunyiannya di Perumahan Flamboyan, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang; IZ diciduk di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat; sedangkan UN diamankan di Kota Tangerang.

Kini, polisi memburu tiga tersangka lainnya, yakni ER, RD, dan Oyok.

Baca juga: Karyawan Bank Mengaku Bobol ATM Nasabah untuk Bahagiakan Istri dan Bayar Utang

Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan, para tersangka menyasar mesin ATM yang berada di dalam minimarket. Hasil pembobolan mesin ATM tersebut mencapai miliaran rupiah.

"Di wilayah Serang dan Kabupaten Tangerang, komplotan ini diperkirakan berhasil meraup uang kejahatan sebesar hampir Rp 1 miliar," ujar Sabilul dalam keterangannya, Selasa (11/12/2018).

Aparat kepolisian mendapat sejumlah laporan bahwa telah terjadi pembobolan mesin ATM di Kabupaten Tangerang dan Serang dengan modus serupa.

Pelaku masuk ke minimarket pada malam hari ini dengan menjebol plafon minimarket.

Mesin ATM kemudian dirusak menggunakan sejumlah alat. Pembobolan mesin ATM dengan modus yang sama juga terjadi di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan membawa lari uang sebesar Rp 220 juta.

Baca juga: Setelah Belajar dari YouTube, Komplotan Ini Bobol ATM di 3 Kota

Modus serupa juga terjadi di Salatiga. Di sana, para pelaku membawa lari uang Rp 60 juta dari mesin ATM.

Para tersangka mengaku membobol mesin ATM dengan alat las. Adapun alat yang digunakan yaitu tabung oksigen, gergaji, tang, kunci pas, kunci inggris, dan blender potong.

"Para tersangka ditahan di Mapolresta Tangerang. Polisi memastikan akan terus mengepung tersangka lain yang sudah menjadi DPO," ujar Sabilul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com