Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel Minta Aset Tersangka untuk Ganti Rugi

Kompas.com - 14/12/2018, 07:00 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Para korban penipuan berkedok down payment (DP) atau uang muka rumah murah di Tangerang Selatan (Tangsel) berharap agar uang yang telah disetorkan kepada tersangka pelaku penipuan, John Sumanti (47), bisa dikembalikan.

Salah satu korban, Suryono, mengatakan telah menyetor uang sebesar Rp 21 juta ke perusahaan properti milik John, PT Citra Cakrawala Kinasa (CKK). Uang tersebut merupakan uang tabungan Suryono bersama istri selama bertahun-tahun untuk membeli rumah.

"Saya berharap uang saya itu kembali saja, tidak minta apa-apa saya, hanya itu saja yang kami harapkan. Karena kami untuk mengharapkan unit itu udah enggak ada," ujar Suryono saat ditemui Kompas.com di Mapolres Tangsel, Kamis (13/12/2018).

Suryono mengatakan, cukup sulit mengumpulkan uang sebanyak itu ketika pekerjaannya hanya seorang pegawai swasta.

 

Baca juga: Polisi Ungkap Modus Operandi Penipu DP Rumah Murah di Tangsel

Suryono berharap dengan tertangkapnya John, seluruh aset tersangka disita dan menjadi pengganti uang puluhan juta yang telah disetorkan.

Hal serupa disampaikan Dina. Perempuan yang memiliki satu anak ini berharap agar seluruh aset milik PT CKK bisa dilelang dan hasilnya dikembalikan untuk para korban.

Dina telah menyetorkan uang Rp 30 juta. Dina mengatakan, uang sebanyak itu bisa digunakan untuk keperluan keluarganya.

"Sayang uang segitu, lumayan," ujar Dina.

Baca juga: Ini Pengakuan Korban-korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel

Salah satu korban, Dewi, telah membayarkan booking fee dan uang muka sebesar Rp 18 juta. Namun, uang hasil menabung itu telah hilang.

"Ya maunya dikembalikan," ujar Dewi.

Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengatakan masih menyelidiki seluruh aset yang dimiliki John.

"Kami masih mencari aset tersangka, masih ditelusuri," ujar Ferdy.

Sebelumnya diberitakan, 171 orang menjadi korban penipuan John Sumanti. Kepada korbannya, ia menawarkan rumah dengan uang muka yang tergolong murah.

John mengaku, ia merupakan agen properti yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rumah bersubsidi dengan DP murah.

Rata-rata para korban diminta untuk membayar booking fee sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta.

Para korban dijanjikan akan mendapatkan hunian yang berlokasi di Desa Curug, Kabupaten Bogor atau di Desa Cidokom, Kabupaten Bogor.

Termakan bujuk rayu serta gaya John yang meyakinkan, para korban pun bersedia menyerahkan uang mereka. Namun, John kabur ketika para korban mulai menangih janjinya.

John ditangkap di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/12/2018) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com