Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur pada 2016, Warga Rawajati Minta Kembali Lagi ke Tempat Semula

Kompas.com - 17/12/2018, 21:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RT 009 RW 004 Rawajati yang digusur pada 1 September 2016 silam meminta dikembalikan ke tempat tinggal mereka.

Permintaan ini disampaikan dalam audiensi bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin menerima 18 orang perwakilan warga yang dimaksud.

"Iya, mereka menyampaikan apakah bisa balik lagi ke tempatnya, untuk tempat tinggal maupun usaha. Tadi permintaannya seperti itu," kata Arifin ketika dikonfirmasi, Senin petang.

Menurut Arifin, warga mengeluhkan kondisi mereka yang usai penggusuran tak punya tempat tinggal maupun tempat usaha. Mendengar permintaan ini, Arifin menyampaikan ke warga bahwa permintaan itu tak bisa dikabulkan.

Baca juga: Setelah Bangunan Digusur, Berbagai Tanaman dan Pohon Mulai Terlihat di Rawajati

Pasalnya, lahan yang mereka tempati sejak bertahun-tahun itu merupakan jalur hijau. Selain itu, sebelum penertiban pada 1 September 2016, warga sudah diupayakan mendapat tempat tinggal baru di Rusunawa Marunda.

"Ketika itu saya masih Kadis Perumahan. Diminta waktu itu tempat tinggal rusun 60 unit sesuai datanya 60 KK, dan saya waktu itu sudah memberikan unitnya di Marunda," kata Arifin.

Sayangnya, hanya 15 keluarga yang bersedia direlokasi ke Marunda. Sisanya memilih mencari tempat tinggal lain, bahkan sempat ada warga yang bertahan tidur di trotoar.

Untuk tempat usaha, Arifin mengatakan warga juga sudah diberikan lapak gratis selama tiga bulan di Pasar Tebet Timur dan Pasar Tebet Barat. Tetapi, tak ada yang mau pindah.

"Atas dasar itu semua, karena sosialisasi dilakukan kemudian dilakukan penertiban oleh Pemkot Jaksel ketika itu," kata Arifin.

Arifin memastikan pihaknya tak memberi izin warga kembali menduduki lahan hijau itu lagi. Ia menyerahkan persoalan ini ke tingkat provinsi.

Baca juga: DPRD DKI: Penggusuran Rawajati Dilakukan Tanpa Penanggung Jawab

"Dari Wali Kota belum bisa menerima permintaan itu. Apapun yang mereka sampaikan, kami belum bisa mengabulkan. Ya, kami akan laporkan kepada provinsi," ujar Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com