Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Temukan Proyektil Penyebab Kematian Bripka Matheus

Kompas.com - 03/01/2019, 20:26 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, polisi belum menemukan proyektil senjata yang ditemukan di lokasi kematian anggota Polres Depok, Bripka Matheus, di TPU Mutiara, Pancoran Mas.

"Kita sudah upaya dari hari pertama sampai sekarang, selongsong proyektil belum ketemu," ucap Didik, di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Kamis (3/1/2019).

Kamis pagi tadi, Tim Puslabfor Polri bersama penyidik Polres Depok telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Selain melakukan olah TKP, pihak kepolisian menyisir lokasi kejadian untuk mencari selongsong peluru dalam rangka melengkapi berkas perkara.

Baca juga: Anggota Polres Depok Bripka Matheus Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Polisi

Didik mengatakan, senjata milik Bripka Matheus berjenis sig sauer.

"Senjata api yang ditemukan adalah berjenis sig sauer organik Polri," ucap dia.

Senjata api itu dipinjampakaikan oleh korban dan ditemukan di sisi kiri jenazah korban.

Mengenai kemungkinan korban bunuh diri, Didik enggan menduga-duga. Ia mengatakan bahwa polisi akan menyampaikan hasilnya setelah otopsi dan proses penyelidikan lainnya selesai.

"Nanti akan kita sampaikan setelah semua hasil Puslabfor sudah selesai. Hasil otopsi selesai nanti akan kami sampaikan ke publik," ucap dia.

Didik juga mengatakan, polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk menarik kesimpulan penyebab kematian Bripka Matheus.

Olah TKP hari ini menjadi salah satu bahan untuk menganalisa penyebab kematian Matheus.

Didik menyebutkan sejumlah fakta yang sudah dikumpulkan pihaknya, yaitu hasil analisa tim laboratorium forensik, keterangan 13 saksi, dan mesiu yang ditemukan di tangan kanan korban.

Selain itu, senjata yang ditemukan di lokasi serta luka tembak pada tubuh korban.

"Hasil ini akan dianalisa ditambahi dengan hasil olah TKP lanjutan terkait posisi tubuh korban sebelum ditemukan tergeletak. Nah nanti akan kita gabungkan dengan labfor dan hasil rumah sakit, dari otopsi korban," ucap Didik.

Baca juga: Polisi yang Dikirimi SMS Maaf oleh Bripka Matheus Diperiksa Polda

Bripka Matheus ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin pekan ini.

Polisi telah memeriksa 13 saksi untuk mengungkap misteri tewasnya Bripka Matheus.

Adapun 13 saksi yang telah diperiksa merupakan warga yang ada di lokasi penemuan korban dan tetangga korban.

Sebelum tewas, Matheus mengirim pesan singkat berisi permintaan maaf kepada salah satu temannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com