Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Bola Perekaman Data E-KTP, Dukcapil Jakut Datangi Sekolah

Kompas.com - 10/01/2019, 19:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara berencana menyambangi puluhan sekolah untuk merekam data KTP elektronik (E-KTP).

Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Sudin Dukcapil Jakarta Utara Sri Supiantoro mengatakan, program itu ditujukan kepada pelajar berusia 15 tahun hingga jelang 17 tahun sebelum April 2019.

"Jika pelajar itu belum berusia 17 tahun pada April, maka tidak akan muncul di sistem untuk cetak fisik E-KTP. Jadi hanya bersifat pendataan sehingga mereka tidak perlu lagi merekam data identitas diri sebelum usia 17 tahun nanti," kata Sri dalam keterangan tertulis, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: Sudin Dukcapil Jakpus Jemput Bola Pendataan E-KTP ke Sekolah

Sri menuturkan, pelajar yang belum berusia 17 tahun pada April 2019 akan diberikan nota pengingat untuk mengambil fisik E-KTP saat sudah berusia 17 tahun.

Sementara itu, pelajar yang akan berusia 17 tahun pada April 2019 akan diberikan resi untuk pengambilan fisik E-KTP di kantor kelurahan sesuai domisili.

"Pencetakan E-KTP hanya bisa dikeluarkan pada pelajar yang berusia 17 tahun pada April nanti. Maksimal tanggal 15 April sudah bisa dicetak E-KTP-nya,” ujar Sri.

Baca juga: Ratusan Orang Belum Rekam e-KTP di Jakpus, Dukcapil Sebut karena Cuek

Program tersebut tidak hanya menyasar SMA negeri, melainkan juga SMK, SMA swasta, dan sekolah berbasis agama seperti pondok pesantren.

Kegiatan itu telah dimulai pada Selasa (8/1/2019) dan akan berakhir pada April 2019 mendatang.

Sri memperkirakan akan ada ratusan pelajar yang terjaring dalam program tersebut.

"Sebagai gambaran, dari dua sekolahan yaitu kemarin di SMKN 56 ada 28 pelajar dan SMKN 111 ada 172 pelajar. Kemungkinan bisa sampai ratusan pelajar," kata Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com