Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Piknik Dibangun di Lahan yang Dulunya Tempat Pembuangan Sampah Liar

Kompas.com - 14/01/2019, 19:14 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cipinang Melayu Syahrul Munir menyebut lahan yang kini dijadikan Taman Piknik, Cipinang Melayu, Jakarta Timur merupakan lahan kosong yang dulunya kerap dijadikan tempat pembuangan sampah.

"Ya intinya baru dibeli oleh Dinas Kehutanan tahun 2015, dan memang pada saat dibeli luasnya 4 hektar, sebagian kurang lebih 1 hektar dibangun Taman Piknik sehingga dari sekian area itu warga tentu karena lahan kosong ya dijadikan tempat pembuangan sampah liar," kata Syahrul saat ditemui di Taman Piknik, Senin (14/1/2019).

Sebelum dijadikan Taman Piknik, kata dia, taman ini memang kurang terawat.

Baca juga: Pengunjung Sayangkan Bau Sampah yang Menyengat di Taman Piknik Jaktim

Akhirnya, pada tahun 2017, Taman Piknik mulai dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta dan mulai bisa digunakan warga pada tahun 2018.

"Tahun 2017 akhir proses pengadaan atau pembangunan selesai 2018 awal baru bisa digunakan warga setempat karena memang lokasi strategis dekat dengan pusat ibadah dan pusat pendidikan," ujar Syahrul.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta karena telah mengelola lahan yang kurang terawat hingga menjadi taman yang bisa dinikmati warga.

Syahrul menanggapi keluhan pengunjung Taman Piknik yang menyayangkan adanya bau limbah sampah di sana.

Bau limbah sampah ini kerap tercium dari kali yang berada di samping Taman Piknik.

Sebab, kali tersebut sering dijadikan tempat pembuangan sampah warga sekitar.

"Pembuangan limbah harian di kali dari masyarakat limbahnya sedikit tercium, jadi mengurangi sedikit dari penilaian (soal taman)," ujar salah satu pengunjung bernama Uud di lokasi, Senin (14/1/2019).

Baca juga: Lihat Unggahan Anies di Instagram, Warga Tertarik Kunjungi Taman Piknik

Taman Piknik di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur menjadi salah satu taman yang baru dibuka untuk warga.

Taman ini terletak berdekatan dengan permukiman warga atau sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya Kalimalang.

Warga yang ingin berkunjung ke taman ini bisa datang pada pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com