Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2019, Pemkot Bekasi Targetkan Atasi 40 Persen Kawasan Kumuh

Kompas.com - 16/01/2019, 14:43 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, pihaknya menargetkan 40 persen wilayah kumuh di Kota Bekasi teratasi pada tahun 2019.

Dadang mengatakan, saat ini masih ada 329 hektar di wilayah Kota Bekasi yang tergolong kumuh. Untuk mencapai target 40 persen itu, sebanyak 10 program penataan kawasan kumuh akan diterapkan tahun 2019.

"Salah satunya itu ada RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) didalam ada kita tata jalan, sanitasi, saluran air, rumah yang tidak layak huni juga," kata Dadang saat ditemui di Kantor Disperkimtan Kota Bekasi, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: 329 Hektar Wilayah di Kota Bekasi Tergolong Kumuh

Dadang menjelaskan, untuk tahun 2019 melalui program RPKPP, terdapat delapan kelurahan yang menjadi fokus penataan kawasan kumuh.

Delapan kelurahan tersebut yakni, kelurahan Medan Satria, Pekayon, Duren Jaya, Pengasinan, Jakamulya, Pedurenan, Jati Bening, dan Jati Melati.

"RPKPP ada 8 kelurahan saja. (Dana per kelurahan) Dari Rp 1.5 miliar sampai Rp 3 miliar. Jadi misalnya RPKPP Medan Satria kita anggarkan Rp 3 miliar. Itu di dalamnya menata sanitasi, jalan, salurannya, terus membuat vertical garden," ujar Dadang.

Sementara itu, Sekretaris Disperkimtan Kota Bekasi Imas Asiah mengatakan, pihaknya optimistis target 40 persen wilayah kumuh Kota Bekasi teratasi berkat program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang didanai Pemerintah Pusat.

"Program ini (Kotaku) garis besarnya sama saja menata wilayah kumuh juga. Hanya saja progran Kotaku didanai Pemerintah Pusat didanai APBD Kota Bekasi, kita yakin 40 persen beres tahun ini" kata Imas.

Terdapat delapan kelurahan juga yang ditata oleh program Kotaku. Delapan kelurahan itu yakni, Kelurahan Margahayu, Margamulya, Harapan Mulya, Kalibaru, Jatisari, Mustikasari, Aren Jaya, dan Harapan Baru.

Untuk menyokong program Kotaku, pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp 14 miliar yang pelaksanaannya dilakukan Pemkot Bekasi. Sedangkan dana untuk 10 program penataan kawasan kumuh menggunakan APBD Kota Bekasi sebesar Rp 74 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com