Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Baru Bekasi Sebut Tempat Relokasi untuk Mereka Sempit dan Kotor

Kompas.com - 17/01/2019, 15:03 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pasca-penertiban relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Baru, Bekasi pada Selasa (15/1/2019), sejumlah PKL nampak masih berjualan di pinggir Jalan Mohamad Yamin yang terletak di samping pasar.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (17/1/2019), sejumlah PKL masih berjualan di pinggir jalan tersebut.

Personel Satpol PP Kota Bekasi juga terlihat berjaga di jalan itu sambil bernegosiasi dengan para PKL agar mau direlokasi ke blok II Pasar Baru Bekasi.

Baca juga: PKL Pasar Baru Bekasi Enggan Direlokasi Ke Tempat Baru

Kepala Satpol PP Kota Bekasi Cecep Suherlan mengatakan, pihaknya terus mengimbau dan bernegosiasi dengan para PKL agar pindah berjualan di blok II yang sudah disediakan.

"Kami kan sudah sosialisasi, kalau penempatan ini kan kepala pasar sini, (Dinas) Indag dengan UMKM, kami kan menghimbau (pedagang) masuk saja dulu, jangan berjualan di jalan," kata Cecep saat ditemui di Pasar Baru Bekasi, Kamis (17/1/2019).

Siti, salah satu pedagang sayuran di Jalan Moh. Yamin mengatakan, dia tidak berkenan pindah berjualan di blok II, takut langganannya kabur karena malas jalan ke blok II.

"Di sana (blok II) mah sempit, kotor, panas lagi. Pembeli nanti kabur lagi jalannya kan ke dalam," ujar Siti.

Terkait kondisi blok II yang disebut kotor, Cecep mengatakan, seharusnya pedagang bisa mengerti keadaan itu.

Hal itu demi kondisi jalan Mohamad Yamin yang steril. Sebab, jalan tersebut merupakan jalan umum.

"Bareng-bareng saja lah, memang kondisinya kayak begini, kami tata masuk dulu, kalau mereka maunya sesuai dengan yang dimau ya enggak bisa, lebih baik cari saja tempat lain," ujar Cecep.

Baca juga: Ganggu Arus Lalin, Satpol PP Segera Tertibkan PKL di Pasar Baru Bekasi

Hingga kini, Satpol PP terus sosialisasi kepada para PKL agar mau direlokasi ke blok II.

Hal itu agar fungsi Jalan Mohamad Yamin sebagai jalan umum tidak terganggu PKL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com