Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga di Bekasi Resah Dikirimi Tabloid "Indonesia Barokah"

Kompas.com - 25/01/2019, 16:01 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengurus Masjid An-Nur di Jalan An-Nur Raya, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi menyatakan resah usai dikirimi Tabloid "Indonesia Barokah". Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nur, Taufiq mengatakan, pihaknya dikirimi dua paket berisi masing-masing tiga eksemplar Tabloid "Indonesia Berkah" pada waktu yang berbeda.

"Kami itu dikirimin paket pertama itu Rabu (16/1/2019) siang dan paket kedua itu Jumat jam 13.30 WIB. Isinya ada tiga, jadi total kami dapat enam tabloid itu," kata Taufiq di Masjid An-Nur, Jumat ini.

Taufiq menjelaskan, pihaknya menerima dua paket Tabloid itu yang dikirim melalui kurir. Dia sempat membaca isi tabloid tersebut, tapi tidak seluruhnya. Usai membaca, pengurus masjid memutuskan untuk tidak menyebarnya kepada jemaah masjid.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandi Berencana Laporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Bareskrim

"Kami resahlah ada kiriman begini, kami juga kalau ada kiriman ini kami sortir, kami selektif. Pada intinya kami ibadah saja. Saya enggak baca semua, saya baca sedikit saja ini sudah enggak benar ini poltik sekali," ujar Taufiq.

Dia menegaskan, masjid boleh dimanfaat untuk berpolitik.

"Isinya sih menyudutkan salah satu calon. Enggak etislah masjid enggak boleh berpolitik, kami gak mau kampanye. Kami mah buat ibadah saja. Kam gak mau ngatur, jemaah juga bebas mau pilih siapa juga," tutur Taufiq.

Pengurus Masjid At-Taqwa di Jalan Letnan Arsyad, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi juga dikirimi tabloid tersebut Jumat pekan lalu melalui kurir. 

"Ya kami juga dapat tabloid itu,  yang nerima bukan saya, itu minggu lalu kami dapat dua paket isinya enam tabloid. Kami enggak sebarin ke jemaah juga," ujar Bendara DKM Masjid At-Taqwa, Sugeng.

Dari hasil investigasi Badan Pengawan Pemilus (Bawaslu) Kota Bekasi, total ada 36 eksemplar Tabloid "Indonesia Barokah" diterima 12 masjid di daerah itu.

Saat ini Bawaslu Kota Bekasi masih menelusuri dan menyelidiki isi tabloid tersebut sambil investigasi lanjutan terkait penyebaran tabloid itu di Kota Bekasi.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian. Tabloid itu dilaporkan lantaran diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkan.

Baca juga: Untuk Menindak Tabloid Indonesia Barokah, Polri Tunggu Dewan Pers

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com