Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anton, 74 Tahun Jadi Penjual Keliling karena Tak Mau Bebani Anak

Kompas.com - 08/02/2019, 16:16 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang kakek tampak menyusuri jalan raya sambil mendorong-dorong gerobaknya yang berisi gas elpiji tiga kilogram, daun pisang, dan sayur kangkung.

Cuaca yang panas hari ini tak membuat semangatnya berhenti untuk menjajakan barang dagangannya tersebut.

Saat ditemui Kompas.com, Anton (74) tampak sedang beristirahat di bawah pohon rindang sambil mengipas-ngipas topinya ke bagian tubuhnya yang penuh keringat.

Gerobak yang berisi gas elpiji tiga kilogram dan sayur-sayuran ia parkirkan di samping pohon rambutan.

Baca juga: Mengenal Waras, 30 Tahun Jadi Tukang Kebun Keliling di Depok

Sambil bersandar di pohon, Anton menceritakan perjalanannya berjualan seharian tadi.

“Saya dari pagi sudah keliling ke Jalan Merdeka, Margonda, Juanda, baru ke sini (Depok Timur),” ucap Anton.

Ia bersyukur selama berkeliling sekitar lima jam, dagangannya sudah dua yang terjual.

“Nih alhamdulillah keluar tadi pukul 06.30 WIB sampai sekarang pukul 13.00 WIB sudah ada dua orang yang beli,” ujar Anton dengan suara pelan.

Ia membeli gas dari pemasok gas yang jualannya tidak jauh dari rumahnya. Sementara, sayur-sayuran tersebut ia dapatkan dari kebun di dekat rumahnya.

“Saya jual sayurnya Rp 2.500 nih daun pisang dan sayur kangkung. Kalau gas saya jual Rp 21.000, saya beli Rp 16.000 dari pemasoknya,” ujar Anton.

Alasan bekerja

Anton mengatakan, dirinya sudah dua tahun melakoni aktivitas sebagai penjual gas dan sayur keliling.

Ia mengatakan, kegiatannya tersebut semata-mata untuk berolahraga dan mencari uang tambahan untuk kehidupan sehari-hari.

Anton saat ini tinggal hanya dengan istrinya.

Ia mempunyai enam anak yang sudah memiliki rumah tangganya masing-masing. Ia juga memiliki tiga cucu perempuan.

Anton tinggal bersama istrinya di kawasan Jembatan Panus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com