Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Dukung Anies Kucurkan Dana APBD untuk Warga Bangun Kampung

Kompas.com - 16/02/2019, 16:38 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Golkar DPRD DKI menyambut baik rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan memberikan dana kepada organisasi kemasyarakatan untuk melakukan pembangunan di perkampungan.

Kebijakan itu dinilai bisa menggerakkan potensi masyarakat setempat untuk lebih maju.

“Saya rasa itu suatu pemikiran yang bisa menggerakkan potensi masyarakat setempat untuk bangun kampungnya sendiri karena mereka (ormas) ini tahu apa masalah di kampungnya,” ucap Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali saat dihubungi, Sabtu (16/2/2019).

Ia menilai, apabila masyarakat diberikan kesempatan untuk swakelola pembangunan daerahnya, bakal tidak ada lagi permasalahan sosial.

Baca juga: Pemprov DKI Awasi Ketat Ormas yang Kelola APBD untuk Pembangunan

“Tidak akan ada lagi tawuran, dan tidak ada lagi narkoba. Akan semakin banyak masyarakat yang nantinya bergabung karang taruna nantinya di tiap-tiap RW,” ujar Ashraf.

Ashraf mengatakan, apabila memang dialokasikan ke masyarakat untuk pembangunan suatu kampung, ia menyarankan agar anggaran tersebut digunakan secara terukur dengan jumlah suatu organisasi tersebut.

“Tidak mengerjakan kegiatan yang berat. Artinya, kegiatannya terukur dengan kapasitas organasi tersebut. Misalnya, perbaikan saluran, pembangunan jalan setapak, pembangunan jalan di gang-gang, pembuatan jembatan, dan pembuatan taman-taman,” ucap Ashraf.

Dia mengusulkan kepada Pemprov DKI untuk membuat peraturan terkait ormas yang diperbolehkan mengelola dana secara mandiri.

Ia juga meminta pemerintah untuk terus mendampingi dan mengawasi ormas tersebut saat pembangunan.

“Ini harus dibuat dulu peraturannya, khusus bagaimana anggarannya, karena tidak bisa diberikan begitu saja tanpa pengawasan, harus ada pendampingan juga dari Pemprov. Bisa saja yang terlibat pembangunan masyarakat, nah didampingi oleh Pemprov menyangkut masalah teknis, masalah kapastitas,” katanya.

Anies berencana melibatkan masyarakat dalam melakukan pembangunan di kampung mereka. Caranya dengan memberikan dana kepada organisasi kemasyarakatan.

Organisasi kemasyarakatan yang dimaksud ialah Karang Taruna, RT/RW, dan PKK.

Baca juga: DKI Janji Tidak Kucurkan Dana APBD ke Ormas yang Tak Kompeten

Dalam program dana swakelola ini, kata Anies, organisasi kemasyarakatan harus melakukan pembangunan sesuai rencana dan standar yang ditetapkan Pemprov DKI.

Pemprov DKI juga akan mengawasi pekerjaan yang mereka lakukan.

Program yang direncanakan Anies ini merupakan dana swakelola tipe III dan tipe IV yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Anies menyebut masyarakat juga memiliki kompetensi untuk melakukan pembangunan.

"Bias kalau mengatakan masyarakat tidak punya kompetensi. Masyarakat itu banyak yang punya kompetensi, apalagi ketika sampai pada kegiatan di kampungnya," kata Anies, Jumat (1/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com