Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Pasar Blok A Sebabkan Kerusakan Kecil Pagar Stasiun MRT

Kompas.com - 06/03/2019, 20:17 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, kebakaran di Pasar Blok A, Jakarta Selatan, menyebabkan kerusakan kecil pada pagar pembatas area gardu induk (receiving sub station) Stasiun Blok A MRT Jakarta.

"Insiden kebakaran area sementara Pasar Blok A tidak berdampak besar bagi infrastruktur MRT Jakarta. Hal itu hanya menimbulkan kerusakan ringan, yaitu kerusakan kecil pada pagar pembatas area gardu induk," ujar Kamaludin dalam keterangan tertulis, Rabu (6/3/2019).

Kamaludin mengatakan, pihaknya sedang memperbaiki terhadap kerusakan kecil tersebut.

Baca juga: Puslabfor Mabes Polri Telusuri Kebakaran Pasar Blok A

Namun, hal itu tidak berdampak pada jalur layang Stasiun Blok A.

Pengoperasian komersial MRT Jakarta akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan yakni akhir Maret 2019.

"Gedung dan peralatan garduk induk Stasiun Blok Atelah diidentifikasi dan diketahui dalam kondisi aman dan mampu beroperasi secara normal. Insiden ini tidak berdampak pada operasionalisasi gardu induk dan rencana operasi MRT Jakarta " katanya. 

Baca juga: Anies Janjikan Bantuan Modal dan Kios Sementara bagi Korban Kebakaran Pasar Blok A

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Pasar Blok A.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Irwan mengatakan, terjadinya kebakaran di Pasar Blok A itu karena korsleting listrik.

Korsleting listrik diduga berasal dari salah satu kios yang berada di area pasar. Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

Baca juga: Kebakaran Pasar Blok A Kebayoran Diduga akibat Korsleting Listrik

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com