Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ambles Sebabkan Kemacetan di Jalan Raya Puspiptek Tangsel

Kompas.com - 13/03/2019, 12:28 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan jalan ambles di Jalan Raya Puspiptek, di depan perumahan Serpong Jaya, Serpong, Tangerang Selatan.

Obes (21), sopir angkot jurusan Ciputat-Muncul mengatakan, jalan rusak tersebut menyebabkan macet.

"Jalan jadi macet, jadi butuh waktu makin lama buat cari penumpang. Biasanya lewat sini cuma 30 menit maksimal, ini bisa sampai 1 jam," kata Obes kepada Kompas.com, Rabu (13/3/2019).

Fatur (20), pedagang buah di sekitar lokasi mengatakan, lapaknya kini harus tutup seeentara karena ada perbaikan jalan tersebut. Lubang jalan tersebut berjarak 3 meter dari tempatnya berjualan buah.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga L2 Kukar Tanam Pohon Pisang di Jalan

"Mestinya jualan tapi sama Satpol PP suruh tutup dulu karena perbaikan jalan," terangnya.

Arus Ciputat-Muncul mengantri karena diterapkan sistem buka tutup jalan untuk mengatur arus lalu lintas akibat amblesnya Jalan Raya Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/3/2019).Kompas.com/ Tatang Guritno Arus Ciputat-Muncul mengantri karena diterapkan sistem buka tutup jalan untuk mengatur arus lalu lintas akibat amblesnya Jalan Raya Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/3/2019).

Sedangkan Akul menyayangkan lambatnya tindakan pemerintah memperbaiki jalan. Ia mengatakan sejak hari Minggu kondisi jalan sudah retak.

"Kenapa nunggu-nunggu sampai jalan ambles? Harusnya dari kemarin-kemarin diperbaiki, kalau begini jadi repot semua," ujar Akul.


Pantauan Kompas.com di lokasi, Rabu pukul 11.15 WIB, lubang tersebut sedang diperbaiki UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang.

Pengerjaan jalan dilakukan dengan membongkar sekaligus lubang, untuk memasang fontasi beton baru. Arus lalu lintas lancar, dan dilakukan sistem buka tutup jalan oleh Dinas Perhubungan.

Saat ini dilakukan sistem buka tutup jalan yang diatur oleh Dinas Perhubungan Tangerang Selatan. Wakil Komandan Regu Dinas Perhubungan Tangerang Selatan Nadjaruddin berharap arus lalu lintas bisa secepatnya lancar.

"Sementara ada 12 personel Dinas Perhubungan Tangerang Selatan yang membantu mengatur arus lalu lintas dengan menerapkan sistem buka tutup jalan. Harapannya nanti sore salah satu ruas jalan bisa dibuka, agar tidak terjadi kemacetan," paparnya.

Diberlakukan sistem buka tutup jalan karena dilakukan perbaikan total untuk mengganti fondasi beton jalan yang rusak. Sedangkan warga hanya bisa melewati jalan putar di depan perumahan Serpong Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com