Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bentuk Pansus Perombakan Pejabat DKI

Kompas.com - 14/03/2019, 16:17 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta sepakat membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI William Yani mengatakan, keputusan tersebut diambil dalam rapat internal Komisi A pada Rabu (13/3/2019).

"Rapat internal Komisi A memutuskan untuk membentuk pansus rotasi jabatan," ujar William saat dihubungi, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Pembentukan Pansus Perombakan Pejabat DKI Diputuskan Rabu Esok

Setelah itu, pihaknya akan mengusulkan pembentukan pansus tersebut kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta.

Pembentukan pansus itu harus disetujui anggota DPRD yang lainnya dalam rapat paripurna.

"Prosedurnya itu, kan, nanti harus ada rapat paripurnanya, harus ada persetujuan dari masing-masing fraksi. Kalau pansus itu, kan, gabungan dari semua komisi, semua fraksi," katanya.

Baca juga: DPRD Akan Bentuk Pansus Perombakan Pejabat, Anies Bilang, Jangan Berpikir Politis

William menjelaskan, Komisi A sepakat mengusulkan pansus perombakan jabatan karena tidak puas dengan penjelasan tertulis Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta soal perombakan 1.125 pejabat DKI.

Komisi A perlu mendalami penjelasan BKD untuk mengetahui detail perombakan pejabat secara besar-besaran.

Apalagi, perombakan pejabat eselon III dan IV dilakukan tanpa tes.

Baca juga: Selidiki Perombakan Pejabat, DPRD DKI Akan Bentuk Pansus

"Kami meminta semua perombakan rotasi jabatan itu bersifat obyektif, itu targetnya. Bagi kami, saat ini lebih banyak subjektivitas dibandingkan objektivitas," ucap William.

Melalui pansus itu, lanjut William, DPRD DKI akan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk sama-sama menyelidiki perombakan pejabat DKI.

"Pansus dibentuk, nanti kita langsung koordinasi dengan KASN, langsung head to head, face to face, tidak pakai surat lagi," tuturnya.

Baca juga: Surati Komisi ASN, DPRD Nilai Perombakan Pejabat DKI Langgar Aturan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang terdiri dari 15 pejabat eselon II, 274 pejabat eselon III, dan 836 pejabat eselon IV pada Senin (25/2/2019).

Saat pelantikan, banyak camat dan lurah yang tidak tahu posisi barunya dan tidak tahu apa salahnya yang membuat ia didemosi.

Mereka juga mengaku tak pernah mendapat teguran ataupun dipanggil sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com