Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Ditemukan Tewas di Kursi RS dengan Bekas Suntikan di Tangan

Kompas.com - 28/03/2019, 09:07 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang perawat, AG (21), yang bekerja di Rumah Sakit Adam Talib, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas di Ruang Istirahat Perawat, Selasa (26/3/2019) lalu.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman mengatakan, AG ditemukan tewas oleh temannya yang mengecek Ruang Istirahat Perawat pada pukul 04.00 WIB. Saat itu saksi melihat AG tergeletak di atas kursi.

"Saksi mendekati korban dan melihat wajah koban sudah berwarna biru. Kemudian, saksi memanggil perawat lain. Kedua saksi memeriksa keadaan korban dan ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Elman, Rabu kemarin.

Baca juga: Jenazah Perawat yang Diduga Overdosis Dibawa ke Palembang

Kedua saksi itu langsung melaporkan hal itu ke pihak rumah sakit. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Cikarang Barat.

Ada Bekas Suntikan

Saat AG diperiksa kedua saksi, mereka menemukan bekas suntikan di nadi tangan korban.

"Nadi yang disuntik menggunakan obat itu. Iya ditangan, hanya satu yang kami lihat kemarin, seperti orang suntik," ujar Elman.

Selain bekas suntikan, ditemukan juga 3 jarum suntik, 3 saset alcohol swabs dengan rincian dua saset sudah digunakan dan 1 saset belum digunakan. Selain itu ada 2 ampul midanest midazolam 5 mg, 1 botol plakon berisi 25 ml, dan 1 plabot otsu Nacl 10 ml.

Semua obat-obatan itu ditemukan di samping jenazah AG yang tergelat di kursi tersebut.

Elman menambahkan, pihaknya menduga AG tewas karena overdosis obat-obatan yang disuntikkan ke tubuhnya.

Polisi belum mengetahui cairan apa yang disuntikkan ke tubuh AG sehingga menyebabkan kematiannya. Polisi masih akan memeriksa pihak rumah sakit terkait hal tersebut.

Keluarga tolak jenazah diautopsi

Elman menjelaskan, pihaknya ingin membawa korban ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk diauotopsi. Namun pihak keluarga korban menolak jenazah diautopsi.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autoposi dan menerima kematian korban. Kami tidak bisa memaksakan, mereka sudah bikin pernyataan," ujar Elman.

Baca juga: Keluarga Perawat yang Tewas di Rumah Sakit Menolak Jenazah Diotopsi

Pihak keluarga juga meminta agar jenazah bisa dibawa langsung ke kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan untuk dikebumikan.

Meski korban tidak diautopsi, Elman memastikan hal itu tidak akan menghambat proses penyelidikan.

"Kasus masih kami lanjutkan menggali informasi. Bukti awal sudah di kami, kenapa obat-obatan itu bisa bebas," ujar Elman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com