Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Hercules Tersinggung karena Dikawal Polisi Bersenjata

Kompas.com - 28/03/2019, 09:22 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emosi terdakwa kasus penguasaan lahan Hercules Rosario Marshal meluap sebelum sidang vonisnya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (27/3/2019) kemarin.

Dia marah dan tersinggung karena mendapat kawalan ketat beberapa polisi bersenjata ketika akan mendengarkan vonis dari majelis hakim.

"Saya bukan teroris, bukan pembunuh," kata dia di ruang persidangan.

Baca juga: Memasuki Lahan Orang Lain Tanpa Izin, Hercules Divonis 8 Bulan Penjara

Ia tak mau sidang dimulai sebelum para anggota kepolisian itu meninggalkan ruangan sidang.

Akhirnya, para anggota kepolisian yang ada keluar dari ruang persidangan dan majelis hakim pun memulai sidang.

Akan Lapor ke Propam

Kuasa hukum terdakwa, Anshori, berencana akan melaporkan adanya pengawalan terhadap kliennya dengan polisi bersenjata saat persidangan ke Bidang Propam Polda Metro Jaya.


"Kami akan laporkan... insiden tadi di dalam sidang. Di dalam undang-undang tadi kan tidak boleh siapapun membawa senjata," kata Anshori seusai persidangan.

Hercules Rosario Marshal, terdakwa kasus pendudukan lahan, berorasi didepan Hakim, JPU, dan juga para pendukungnya setelah JPU mengajukan tuntutan 3 tahun penjara, Rabu (27/2/2019) di Pengadilan Negri (PN) Jakarta BaratKompas.com / Tatang Guritno Hercules Rosario Marshal, terdakwa kasus pendudukan lahan, berorasi didepan Hakim, JPU, dan juga para pendukungnya setelah JPU mengajukan tuntutan 3 tahun penjara, Rabu (27/2/2019) di Pengadilan Negri (PN) Jakarta Barat
Ia menilai, tindakan polisi yang mengawal kliennya dengan menggunakan senjata lengkap saat perisidangan sangat tak pantas.

"(Persidangan) harus steril, enggak boleh begitu. Apalagi ini bukan teroris, masa senjata diacungkan begini, kami akan laporkan ke Propam," lanjut Anshori.

Tanggapan polisi

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pengamanan yang dilakukan polisi saat sidang sudah sesuai standard operating procedure (SOP).

"Saya kira itu sudah sesuai SOP. Intinya kami ingin mengamankan jangan sampai ada hal-hal yang merugikan masyarakat," kata Hengki kepada wartawan.

Baca juga: Polisi Sebut Pengamanan Sidang Vonis Hercules Sesuai SOP

Hengki juga mengatakan, pengerahan anggota polisi bersenjata sebagai tindakan preventif karena Hercules sempat mengamuk dan memukul wartawan sebelum memasuki ruang sidang.

"Apalagi sebelumnya ada insiden Hercules berulah di ruang bawah tahanan," kata Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com