Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Tewasnya Wanita Muda karena Dijambret, Polisi Periksa CCTV

Kompas.com - 05/04/2019, 18:49 WIB
Walda Marison,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana memeriksa rekaman kamera CCTV di sepanjang Jalan HR Rasuna Said terkait kasus penjambretan yang menyebabkan tewasnya seorang wanita muda di sana.

"Kita akan periksa CCTV yang ada di Rasuna Said, sepanjang jalan itu kan ada CCTV-nya. Nanti kita coba cek dulu apa aktif apa tidak ya," ujar Kanit Polsek Metro Setiabudi Kompol Tri Suryawan saat dihubungi wartawan, Jumat (5/4/2019).

Kepolisian menjadikan rekaman kamera CCTV tersebut sebagai barang bukti penyelidikan.

Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa beberapa saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Seorang Wanita Tewas Dalam Penjambretan di Kuningan

Menurut Tri, kejadian itu berawal saat RN (23) yang dibonceng seorang ojek online perempuan bernama AH (22) berhenti di lampu merah Menteng, Jakarta Pusat mengarah ke Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, pukul 02.00, Jumat (5/4/2019).

Saat sedang berhenti, kedua pelaku berinisial HZ dan MSA mendekati kedua korban dan langsung merampas telepon genggam milik RN.

"Kebetulan korban ini lagi main HP sat dibonceng," kata Tri. 

Sesaat setelah handphone dirampas, AH selaku pengemudi ojol langsung mengejar kedua jambret tersebut. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Tepat di Tugu 66 Kuningan, pengemudi ojol menabrakan motornya ke motor penjembret. Namun, tabrakan tersebut malah menewaskan RN dan HZ.

"Jadi si korban sengaja menabrakan motornya kepada pelaku biar pelakunya bisa berhenti. Ternyata fatal akibatnya karena kecepatan tinggi begitu loh," ucap dia.

RN pun tewas di tempat karena kepala membentur trotoar. HZ juga bernasib sama dengan RN.

Baca juga: Jambret Ponsel Ojek Online, Agus Bayonet Roboh Ditembak Polisi

Sementara itu, AH selaku pengemudi ojek online dilarikan ke Rumah Sakit MMC, Kuningan. Kemudian pelaku MSA mengalami luka lecet dan sudah bisa dimintai keterangan.

"Pelaku sudah bisa kita ambil keterangan. Tadi saya obatin ke puskesmas sudah kita bawa," ujar Tri.

Polisi pun mengamankan dua motor yang digunakan korban dan pelaku untuk dijadikan barang bukti.

Pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman diatas lima tahun kurungan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com