Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Didemo, Bus Transjakarta S 41 Belum Ada Lagi di Terminal Pondok Cabe

Kompas.com - 08/04/2019, 13:44 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Bus transjakarta S 41 dari Tanah Abang yang terintegrasi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus belum sampai ke Terminal Bus Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/4/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tak ada bus yang dikelola oleh PT Transjakarta tersebut keluar-masuk terminal.

Padahal, menurut Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, transjakarta itu akan kembali beroperasi Senin (8/4/2019) setelah didemo pada Kamis (4/4/2019.

"Sejak didemo kemarin sampai sekarang, enggak ada masuk lagi (bus transjakarta)," kata Maman, sekuriti Terminal Pondok Cabe, Senin.

Baca juga: Senin, Transjakarta dan Operator Angkot Parung-Lebak Bulus Dipertemukan untuk Bahas Masalah Rute

Di lokasi, hanya terlihat sejumlah bus pariwisata yang diparkir berjejer. Maman mengaku belum mendapatkan info lebih lanjut mengenai jadwal bus bernomor S 41 tersebut beroperasi kembali.

Hal serupa disampaikan oleh Yanyan, warga yang tinggal tak jauh dari terminal. Ia belum melihat bus yang sempat ia naiki itu hingga saat ini.

"Jadi kalau mau ke Lebak Bulus ya harus ke depan naik angkot 106," ujar dia.

Dari terminal, menurut dia, warga harus menempuh jarak 700 meter ke titik yang dilintasi angkot sehingga rata-rata warga harus memesan ojek online untuk sampai ke jalan yang dilintasi angkot 106 itu.

"Ya kayak dulu, mau bagaimana lagi," ujar Yanyan.

Sebelumnya diberitakan, pihak Transjakarta mengalihkan bus S 41 Pondok Cabe-Tanah Abang menjadi Ciputat-Tanah Abang pasca-demo sopir angkot 106.

Baca juga: Angkot 106, yang Demo Transjakarta, Didorong Masuk ke Terminal

Pengalihan itu dilaksanakan untuk mencegah pengrusakan bus. Rute bus akan dibuat tak bersinggungan dengan angkot 106 yang melayani rute Parung-Lebak Bulus.

Bambang Prihartono sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah duduk bersama para pengemudi angkot, pihak Dinas Perhubungan, dan pihak Kepolisian terkait rute yang bersinggungan ini.

"Sementara disepakati yang pertama adalah transjakarta tidak beroperasi dulu sampai Senin. Senin beroperasi lagi," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com