JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Selatan dipadati warga, Rabu (10/4/2019). Antrean panjang terjadi dari dalam gedung hingga ke jalan raya, tepat di luar gerbang.
Pasalnya, hari ini merupakan pendaftaran terakhir bagi calon pemilih yang ingin mengurus surat pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau formulir A5.
Formulir A5 menjadi salah satu syarat bagi warga pindahan, narapidana, pasien Rumah Sakit dan korban bencana alam yang ingin memilih Presiden dan Calon Legislatif pada 17 April mendatang.
Baca juga: Pemilih yang Ingin Pindah TPS Dilayani hingga 10 April 2019
Salah satu warga yang ditemui Kompas.com Naufal (34) mengaku sudah mengantre sejak pukul 09.00 pagi. Dia beserta istri dan anaknya ingin mengurus dokumen A5 agar bisa memilih di tempat tinggalnya di Jakarta Selatan.
"Saya kan sama istri saya KTP Jawa Tengah, jadi kalau saya harus pulang ke sana untuk milih enggak sempet. Makanya saya urus ini (A5) biar bisa milih di sini," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/4/2019).
Dia dan istri sudah selesai mengurus dokumen A5. Menurutnya banyak warga yang dokumenya kurang lengkap sehingga dokumen A5 tidak bisa diurus.
"Tadi banyak juga sih yang nggak lolos .Misalkan yang sebelumnya nggak terdaftar di DPT, tidak ada surat dinas di Jakarta, ada yang kurang lagi yang lain-lain," terangnya.
Baca juga: Ada Warga yang Belum Tahu Syarat Urus Pindah TPS
Hal berbeda dialami Rendi (31) pria yang bekerja di Menara Jamsostek ini tidak bisa mengurus Dokumen A5 karena tidak punya surat tugas dari kantor. Padahal Rendi sudah bekerja di Jakarta Selama 6 tahun.
"Saya kan dari Bandung. Tapi saya sudah kerja di Jakarta selama 6 tahun. Saya ditolak petugas karena enggak ada surat tugas kerja dari Bandung ke Jakarta. Jadi sekarang saya mau balik ke kantor minta surat dari keterangan pindah tugas supaya bisa terdaftar di sini," terangnya.
Begitu juga dengan Ridam (29). Warga Tebet ini mengaku diperintahkan atasannya mengurus dokumen A5.
Ridam yang bekerja sebagai pengemudi disebuah perusahaan swasta ini mengaku sudah mengantare sejak pukul 10.00
"Sudah dari jam 10. Nih masih kejebak antre di tangga." terangnya.
Dia mengurus Dokumen A5 Lantara dirinya masih ber-KTP Surabaya. Dia ingin mengurus dokumen A5 agar bisa memilih di Jakarta.
"Kalau pulang ke Surabaya ongkosnya mahal. Masa saya harus golput gara-gara enggak bisa pulang ke Surabaya, sayang dong hak memilih saya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.