Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Masih Aktif Keliling Daerah Usai Pilpres, Apa Alasannya?

Kompas.com - 11/05/2019, 07:08 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno masih aktif menyambangi pendukungnya di berbagai daerah meski pencoblosan pada Pemilu 2019 telah berakhir 17 April lalu.

Sandiaga mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menyemangati para relawan dari berbagai daerah.

"Ya kami silaturahim dan menyemangati para relawan karena mereka sendiri pun senang saya dampingi," ucap Sandiaga di Jalan Padan, Taman Wiladatika Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jumat (10/5/2019) malam.

Baca juga: Sandiaga dan Relawan Yayasan Padi Doa Bersama Kemenangan 70 Persen di Bogor

Ia mengaku ingin memotivasi para relawan untuk mengawal penghitungan suara Pemilu 2019.

"Karena kami banyak berutang budi (pada relawan)," ucapnya.

Saat ditanya soal kegiatan setelah penghitungan suara Pemilu selesai pada 22 Mei 2019, Sandiaga tak mau berandai-andai.

"Tidak mau berandai andai, kita mau fokus dulu (penghitungan surat suara)," tuturnya.

Baca juga: Kunjungi Lombok Barat, Sandiaga Uno Diteriaki Presiden, Presiden

Seperti diketahui, usai Pilpres 2019, Sandiaga tetap aktif keliling. Mulanya, Sandiaga lebih banyak keliling di Jakarta, seperti mendatangi Rumah Siap Kerja yang digagasnya, mengunjungi tempat penghitungan suara di kecamatan, hingga bertemu para relawan.

Selama bulan Ramadhan ini, Sandiaga juga dijadwalkan akan keliling ke 13 kota.

Baca juga: Mulai Besok, Sandiaga Akan Safari Ramadhan ke 13 Kota di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com