Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Oranye hingga Pasukan Hijau Gotong Royong Bersihkan Sisa Kerusuhan di Sarinah

Kompas.com - 23/05/2019, 07:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan warna-warni yang terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (pasukan oranye), Dinas Sumber Daya Air (pasukan biru), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Kehutanan (pasukan hijau) dikerahkan membereskan sisa-sisa kerusuhan di sekitar perempatan Sarinah, Kamis (23/5/2019) pagi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sisa-sisa kerusuhan yang mereka angkut umumnya merupakan pecahan batu serta sampah sisa makanan yang tak sempat dibuang saat kerusuhan meletus, Rabu (22/5/2019).

Selain itu, banyak terlihat pula botol-botol minuman serta selongsong peluru gas air mata berwarna-warni yang turut dibereskan pasukan warna warni.

Baca juga: Pasukan Oranye Bersihkan Puing-puing Aksi Massa di Tanah Abang

Benda-benda tersebut mereka angkut ke sejumlah truk sampah yang terparkir di sekitar Sarinah.

Selain truk sampah, sejumlah mobil road sweeper juga dikerahkan untuk membersihkan sampah.

Selain sampah, tanaman-tanaman di trotoar sekitar Sarinah juga dibereskan. Petugas Dinas Kehutanan tampak mencabuti tanaman yang sudah rusak akibat terinjak-injak.

Baca juga: Pasukan Oranye Dikerahkan Bantu Distribusi Logistik Pemilu

Tanaman yang dicabut dimasukkan ke dalam karung dan diangkut ke dalam truk sampah

Di samping pasukan warna-warni, aksi bersih-bersih juga dilakukan oleh petugas parkir pusat perbelanjaan Sarinah dan petugas Transjakarta.

Sebab, sampah juga memenuhi area parkir Sarinah dan halte Transjakarta Sarinah.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Ikut Aksi 22 Mei, ASN Terancam Dipecat | Massa Bakar Pos Polisi

Adapun proses pembersihan ini terhambat sisa-sisa gas air mata yang masih terasa di sekitar perempatan Sarinah.

Oleh karena itu, tak sedikit petugas yang mengoleskan pasta gigi di bawah mata mereka demi mengurangi rasa perih.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa 22 Mei pada Rabu kemarin berakhir ricuh.

Baca juga: [VIDEO] Suasana Kerusuhan di Depan Bawaslu pada 22 Mei Malam

Kericuhan diwarnai dengan lemparan botol dan petasan dari arah massa yang dibalas dengan tembakan gas air mata oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com