Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tersangka Kerusuhan 22 Mei Positif Gunakan Narkoba

Kompas.com - 23/05/2019, 19:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, empat tersangka yang ditangkap saat kerusuhan 22 Mei 2019 atau Rabu kemarin positif menggunakan narkoba.

"Setelah kami periksa semua (tersangka yang diamankan), (melakukan) tes urine, ada empat orang yang dinyatakan positif menggunakan narkotika," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Keempat tersangka yang positif narkoba itu masing-masing berinisial RIL, RI, YO, dan NH.

"RIL dan YO positif menggunakan amphetamine dan methampetamine. RI positif methampetamine, kemudian tersangka NH positif benzodiasepin," ungkap Argo.

Baca juga: Sebar Hoaks Kerusuhan 22 Mei, Penyiar Radio Ditangkap Polisi

Saat ini, polisi masih menyelidiki peran masing-masing tersangka dalam kerusuhan 22 Mei.

Kerusuhan Rabu kemarin di sekitar kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin berawal dari aksi unjuk rasa orang-orang yang tidak puas yang hasil pemilu yang telah ditetap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Para perusuh melempar botol, petasan, bahkan bom molotov kepada polisi. Polisi lalu membalas dengan dengan tembakan gas air mata.

Polda Metro Jaya telah menangkap 257 orang yang diduga provokator dalam kerusuhan di Jakarta pada Rabu malam. Mereka ditangkap dari tiga tempat kejadian, yakni di depan gedung Bawaslu RI, wilayah Petamburan, dan Gambir.

Polisi menyebutkan, aksi kerusuhan itu telah direncanakan sebelumnya.

Baca juga: DKI Inventarisasi Kerusakan akibat Kerusuhan 22 Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com