JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim penasihat hukum Kivlan Zen, Muhammad Indri, mengatakan bahwa uang senilai Rp 150 juta dalam dollar Singapura yang diberikan kliennya kepada Iwan, tersangka kerusuhan 22 Mei 2019, berasal dari dua sumber, salah satunya uang jasa saat Kivlan membebaskan sandera di Filipina.
"Jadi uang itu berasal dari uang jasa beliau sebagai arranger bisnisnya dan juga dapat dari uang jasa sewaktu membebaskan sandera di Filipina," ucap Indri dalam acara Aiman di KompasTV, Senin (24/6/2019) malam.
Adapun Kivlan membebaskan WNI dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina pada 2016.
Baca juga: Polisi Sebut Kivlan Zen Tidak Kooperatif, Ini Tanggapan Pengacara...
Uang ratusan juta tersebut, kata dia, milik pribadi Kivlan. Ia juga membantah bahwa uang itu digunakan untuk membeli senjata api.
"Uang itu uang Pak Kivlan sendiri ruang pribadi. Betul diserahkan kepada Iwan untuk acarademo anti-PKI dalam momentum peringatan Supersemar," kata dia.
Polisi menetapkan Kivlan Zen sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal dan pembunuhan berencana terhadap lima tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei
Peran Kivlan terungap dari keterangan para saksi, pelaku, dan sejumlah barang bukti.
Baca juga: Penangguhan Penahanan Soenarko, Dijamin Pejabat hingga Beda Nasib dengan Kivlan Zen...
Menurut polisi, Kivlan diduga memberi perintah kepada Iwan untuk mencari eksekutor atau pembunuh.
Kivlan diduga memberi uang Rp 150 juta dalam dollar Singapura kepada Iwan untuk membeli beberapa pucuk senjata api. Uang Rp 150 juta itu diterima Kivlan dari Habil Marati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.