JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang menyemut di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, bersamaan dengan berkumpulnya massa yang menggelar aksi mengawal pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019.
Beragam barang dijajakan, dari makanan hingga keperluan rumah tangga.
Edi (50), penjual karet gas yang berada di trotoar Monas dari pukul 10.00 hingga pukul 11.00, Kamis (27/6/2019), berhasil menjual 10 bungkus karet gas.
"Iya saya datang karena pasti ramai. Setiap hari lewat sini jadi tahu bakal ramai begini," ujar dia.
Baca juga: TKN: Bisa Jadi yang Masih Demo di MK Hanya Cari Panggung Politik
Ia biasa berjualan di sekitar perkantoran Sarinah, tetapi terkadang berjualan di daerah Pasar Tanah Abang.
Pria asal Sumatera tersebut mengaku sudah sering berjualan di tempat-tempat demo. "Ya lumayan, paling tinggi pernah sampai 60 bungkus," ujar dia.
Pedagang lain, Boy (39), menjajakan peluit "baby song" di tempat yang sama. Peluit tersebut apabila ditiup akan berbunyi seperti tangisan bayi.
Baca juga: Ada Demonstrasi di MK, Keamanan MRT Jakarta Diperketat
Ia mengaku ingin mencari berkah dari ramainya peserta aksi yang ingin mengawal keputusan sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat.
"Saya jualan di sini ingin cari berkah. Kan kalau kata orang, enggak ada pedagang, enggak ramai," kata Boy.
Banyak peserta aksi datang dari arah Medan Merdeka Selatan. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh pedagang untuk mencari rupiah.
Ada pula pedagang yang menjajakan sepatu, poster, hingga nasi pecel.