Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Ajakan Tak Pasang Foto Presiden dan Wakil Presiden di Sekolah yang Viral di Medsos

Kompas.com - 02/07/2019, 09:40 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Asteria Fitriani jadi perbincangan di jagat media sosial (medsos) beberapa hari belakangan. Pasalnya, beredar postingan dari akun Facebook milik nama itu yang mengajak sekolah-sekolah tidak memasang foto Presiden dan Wakil Presiden di sekolah-sekolah.

"Kalau boleh usul... Di sekolah-sekolah tidak usah lagi memajang foto Presiden & Wakil Presiden, turunin aja foto-fotonya.. Kita sebagai guru engga mau kan mengajarkan anak-anak didik kita tunduk, mengikuti dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan?"  tulis akun tersebut.

Ia bahkan minta mengganti Foto Presiden dan Wakil Presiden dengan foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Cukup pajang foto GOODBENER kita ajaa... GUBERNUR INDONESIA ANIES BASWEDAN," lanjut status di akun Facebook itu.

Gambar dari postingan Asteria itu tersebar di berbagai media sosial dan ditanggapi para netizen. Mereka bahkan mencari foto-foto lain dari pemilik akun tersebut.

Salah satu akun di Twitter, yaitu @ihena66, mengunggah foto yang disebut sebagai Asteria. Akun itu menyebutkan Asteria sebagai guru di SMPN 30 Jakarta.

"Ini guru SMPN 30 Jakarta, yuk viralkan  mungkin guru ini pengen terkenal. Kalau dia gak mengaluo presiden terpilih, suruh aja dia jangan tinggal di Indonesia," tulis akun tersebut.

Baca juga: Pemilik Akun Facebook yang Usulkan Tak Pasang Foto Presiden dan Wapres di Sekolah Sudah Akui Perbuatannya

Klarifikasi Disdik DKI Jakarta

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaifullah mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran mengenai hal tersebut. Dari hasil penelusuran diketahui, tidak ada guru bernama Asteria Fitriani yang mengajar di SMPN 30 Jakarta.

Asteria disebut sebagai orangtua salah satu murid di sekolah tersebut.

"Saya sudah telusuri dan komunikasi dengan kepala sekolah, jadi di SMPN 30 itu tidak ada nama yang bersangkutan. Tidak ada guru yang bersangkutan, jadi indikasinya adalah itu orangtua siswa yang berfoto sama anaknya pada saat perpisahan," kata Syaifullah saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/7/2019).

Pihaknya kemudian menginstruksikan kepada sekolah itu untuk membuat klarifikasi tertulis yang menjelaskan bahwa tidak ada guru maupun staf bernama Asteria Fitriani di SMPN 30.

Syaifullah mengatakan, Asteria sudah ditemui pihak sekolah dan yang bersangkutan telah mengakui bahwa akun tersebut memang miliknya dan dia sendirilah yang menulis postingan tersebut.

Melalui sebuah surat pernyataan yang dibubuhi tanda tangan di atas meterai, Asteria menyebutkan bahwa dia bukan guru SMPN 30.

"Tadi kami lacak, dia sudah ngaku memang dia (hanya) orangtua siswa dan sudah tanda tangan di atas meterai, dia juga sudah ngaku bahwa bukan warga sekolah," kata Syaifullah.

Setelah mendapat surat pernyataan tersebut, pihak Disdik DKI Jakarta rencananya tidak akan menindaklanjuti postingan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com