Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Anggaran Instalasi Getih Getah, DPRD Mau Panggil SKPD Terkait

Kompas.com - 19/07/2019, 22:33 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta akan memanggil Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman terkait pembuatan instalasi bambu Getih Getah di Bundaran Hotel Indonesia yang kemudian dibongkar

Apalagi instalasi bambu itu memakan biaya hingga Rp 550 juta

"Nah itu kita nanti mau panggil dinas terkait. Kita pertanyakan untuk apa semua itu pemborosan biayanya enggak ada manfaatnya Rp 550 juta (untuk) apa ? Kita kan baru tahu secara teknis," kata Wakil Ketua Komisi D Pandapotan Sinaga saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2019).

Menurutnya instalasi tersebut pun tak terlalu bermanfaat. Padahal sebuah pembangunan dengan biaya besar harus memiliki tujuan yang langsung menyentuh masyarakat.

Baca juga: Tak Berhenti di Getih Getah, Anies Mau Undang Seniman Lain Bikin Karya di Jakarta

"Kan pembangunan itu dilakukan sesuai kebutuhan tujuannya. Kalau ini kebutuhannya kita enggak paham, sampai sekarang saya enggak tahu dibangun manfaatnya untuk apa?" ujarnya.

Pandapotan menambahkan harusnya staf dan dinas terkait sudah mengerti akan pembangunan yang penting dan bermanfaat.

"Pakar-pakarnya kan banyak yang ngerjain seharusnya kalau dikatakan membangun yang tidak ada manfaat percuma banyak tenaga ahli di situ. Sebab banyak (ahli) di situ tapi enggak bisa bekerja dengan maksimal dan efektif dan efisien," tutur Pandapotan.

Baca juga: Anies: Rp 550 Juta untuk Instalasi Getih Getah Perginya ke Petani Bambu...

Diketahui, instalasi bambu tersebut dibongkar pada Rabu (17/7/2019) malam.

Instalasi hasil karya seniman Joko Avianto itu diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (16/8/2018) lalu.

Saat itu Anies menyampaikan keinginannya untuk membuat sebuah karya seni dari material khas Indonesia dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018.

Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut menelan biaya hingga Rp550 juta.

"Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," ucap Anies di lokasi instalasi bambu Getih Getah saat itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com