Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Versi dengan Pertamina soal Penyebab Kecelakaan, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 22/07/2019, 15:06 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi semula menduga, penyebab kecelakaan yang melibatkan sebuah truk milik Pertamina dan mobil Toyota Calya di Tol Wiyoto Wiyono KM 5 arah Cawang, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2019) kemarin, adalah sopir truk yang mengantuk. 

Hal itu berbeda dengan keterangan yang disampaikan Pertamina. Menurut pihak Pertamina, sopir truk tidak mengantuk dan kecelakaan berawal dari mobil Calya yang tidak terkendali sehingga menabrak truk Pertamina.

"Minibus itu menabrak pas di bagian box lossing sebelah kiri mobil tanki. Akibatnya, timbul percikan api dan sopir mobil tanki berusaha mencoba melakukan pengereman. Tapi, mobil tanki slip dan jalannya menjadi tidak terkendali," kata Corporate Communication and CSR PT Pertamina, Patra Niaga Ayulia, Minggu.

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Truk Pertamina Tabrak Pembatas Jalan Tol Wiyoto Wiyono

Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus mengatakan, keterangan awal yang dibuat polisi itu bersifat sementara dan bisa berubah seiring pemeriksaan para saksi.

"Awalnya memang begitu, kemarin kami waktu kejadian awal memang kesimpulan awalnya begitu. Itu kan hanya dari keterangan warga sekitar langsung kami tulis, belum ada pengecekan TKP (tempat kejadian perkara) dan lain sebagainya," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Agus menjelaskan keterangan itu hasil pemeriksaan sementara dari para saksi.

Kini, kecelakaan diduga berawal dari truk Pertamina yang menabrak mobil Calya. Penyebab kecelaakaan masih diduga sopir truk mengantuk.

"Kronologi setelah meriksa TKP, ya truknya nabrak Calya dulu kemudian melintir, setelah itu Calya melintir kiri berputar balik arah kembali menghadap ke arah utara, terus truknya nabrak pembatas, terus kepala truknya ngegantung dan melayang jatuh," ujar Agus.

Kendati demikian, polisi akan kembali melakukan olah TKP untuk menentukan urutan dan penyebab sesungguhnya kecelakaan tersebut.

"Nantikan ada olah TKP lagi. Kalau enggak Rabu ya Kamis nanti. Kami baru manual. Nanti pakai alat olah TKP-nya," ujar Agus.

Baca juga: Pengemudi Calya yang Tabrakan dengan Truk Pertamina Sudah Teridentifikasi

Minggu dini hari kemarin pukul 01.55 WIB truk tanki Pertamina bermuatan 24 kiloliter bahan bakar mengalami kecelakaan. Truk itu menabarak pembatas jalan tol. Sebuah mobil Cayla B 2230 TOW juga terlibat dalam kecelakaan. Akibatnya, kedua kendaraan itu terbakar. Api baru bisa dipadamkan pukul 03.10 WIB.

Tiga orang tewas dalam kecelakaan itu, yaitu sopir dan kernet truk Pertamina, serta sopir mobil Calya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com