Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Menghitam, Diduga Imbas Pencemaran di Sungai Cileungsi

Kompas.com - 24/07/2019, 18:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pencemaran aliran Kali Bekasi diduga terjadi akibat pencemaran di Sungai Cileungsi. Sebagai informasi, aliran Kali Bekasi merupakan perpanjangan aliran Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor.

"Dugaannya setelah hari Sabtu (20/7/2019). Waktu itu masih bagus di (pantauan) kami, Sabtu sore dan malam Minggu masih bagus. Dari perbatasan Kabupaten Bogornya sendiri dengan Kota (Bekasi), air sudah begitu (gelap). Sudah pasti limbahnya dari Kabupaten Bogor," ujar Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan (PDL) BPLH Kota Bekasi Masri Wati saat dihubungi, Rabu (24/7/2019).

Meski demikian, Masri mengaku tak tahu pasti jenis dan asal limbah di Sungai Cileungsi yang mengalir hingga Kali Bekasi. Ia hanya bisa menjamin bahwa limbah tersebut bukan berasal dari Bekasi.

Baca juga: Warna Kali Bekasi Kini Menghitam karena Tercemar

"Kami sudah cek di wilayah sepanjang Kali Bekasi di wilayah Cileungsi untuk Kota Bekasi. Kami tidak menemukan sumber warna hitam begitu," ia menjelaskan.

"Kabupaten Bogor yang harusya cek ke lokasi, untuk mengetahui sumbernya dari mana," imbuh Masri.

Oleh karena itu, Masri mengklaim pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengatasi hal ini. Sebab, lanjut Masri, aliran sungai di sekitar Curug Parigi, Bantargebang yang berhulu di Kabulaten Bogor juga sudah berwarna hitam sejak Minggu.

"Karena ya itu tadi, kami enggak bisa setop (pencemaran) dari hulunya, karena kan bukan di wilayah kami sumbernya," tuturnya.

Ia mengimbau agar warga Bekasi tak bermain atau memanfaatkan air di Kali Bekasi untuk beberapa hari ke depan hingga alirannya kembali normal.

Baca juga: Pasien Epilepsi RSUD Bekasi Ditemukan Meninggal di Kali Bekasi

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Rabu (24/7/2019) petang, aliran Kali Bekasi di dekat Jalan Ir H Juanda tampak berwarna hijau gelap. Kondisi ini kontras dengan keadaan beberapa hari sebelumnya ketika aliran Kali Bekasi di dua titik ini berwarna keruh kekuningan.

Sementara itu, aliran Kali Bekasi di Bendung Bekasi tampak agak lebih baik secara kasatmata. Sampah tak begitu berserakan, meskipun warna aliran kali juga hijau. Aliran airnya juga tampak berbusa di kolong jembatan Jalan Mayor Hasibuan itu.

Sejumlah warga di dekat Bendung Bekasi masih melakukan aktivitas di tengah sungai yang mendangkal akibat kemarau, mulai dari upaya menjaring ikan sampai mencuci pakaian.

Kondisi yang cukup parah tampak jelas ketika Kompas.com menyambangi jembatan Cipendawa di Jalan Cipendawa Baru, Jatiasih. Bau menyengat menusuk hidung meskipun jarak antara aliran kali dengan jembatan mencapai kira-kira 10 meter.

Sebelumnya, masalah pencemaran Sungai Cileungsi telah dilaporkan pada Sabtu (20/7/2019) oleh Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman. Ia menyebut, warga yang tinggal sekitar 100 meter dari bibir Sungai Cileungsi dekat kawasan Curug Parigi selalu mengendus bau menyengat dari sungai yang menghitam.

"Kejadian ini selalu terjadi setiap tahun saat debit sungai Cileungsi mengecil karena musim kemarau. Diduga penyebab menghitam dan baunya air sungai karena buangan limbah industri dan domestik ke badan sungai Cileungsi," kata Puarman dalam siaran pers KP2C yang diterima Kompas.com, Minggu (21/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com