Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Epilepsi RSUD Bekasi Ditemukan Meninggal di Kali Bekasi

Kompas.com - 19/07/2019, 21:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial SF (30) ditemukan meninggal dunia di Kali Bekasi yang berada di belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Jumat (19/7/2019).

Menurut pihak RSUD Bekasi, SF merupakan pasien rumah sakit itu dan memiliki riwayat epilepsi.

"Informasi dari poli jiwa tadi sebelum meninggal, (SF) masuk ke ruangan poli," kata Teknisi Forensik RSUD Kota Bekasi Sugiyanto, Jumat.

Masih menurut Sugiyanto, setelah masuk ke ruangan poli, SF minta pulang dengan alasan hendak menikah. Namun, SF justru menuju Kali Bekasi di belakang rumah sakit. Ia sempat mondar-mandir di kali dan menggulung celananya.

Baca juga: RSUD Bekasi Pasang Ventilator pada Bayi yang Lahir Prematur di Masjid

"Terus (SF) turun, melepas sandal dan jam tangan, lalu ke kali.  Posisinya sudah agak ke tengah, terus minggir lagi, balik lagi agak ke tengah, minggir lagi," kata Sugiyanto.

Setelah beberapa kali mondar-mandir, SF kembali menuju ke tengah kali. Sugiyanto tak bisa memastikan apakah SF berniat berenang di Kali Bekasi atau tidak.

"Setelah ketiga kalinya, ke tengah langsung meninggal. Kemungkinan mau berenang. Epilepsinya kambuh, langsung meninggal, langsung ditemukan karyawan rumah sakit," kata dia.

Baca juga: Diduga Epilepsi, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kali Mati

Sugiyanto menyebutkan, saat jenazah SF diangkat dari kali, mulutnya tak mengeluarkan busa. Berdasarkan hasil visum rumah sakit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh SF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com