Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Kali Bekasi Kini Menghitam karena Tercemar

Kompas.com - 24/07/2019, 18:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kali Bekasi di sejumlah titik tampak semakin gelap warnanya pada Rabu (24/7/2019).

Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan (PDL) BPLH Kota Bekasi Masri Wati mengatakan, aliran Kali Bekasi yang menghitam mulai terjadi sejak Minggu (21/7/2019) lalu.

"Dugaannya setelah hari Sabtu (20/7/2019). Waktu itu masih bagus di (pantauan) kami, Sabtu sore dan malam Minggu masih bagus," ujar Masri saat dihubungi, Rabu.

Baca juga: Pasien Epilepsi RSUD Bekasi Ditemukan Meninggal di Kali Bekasi

Masri menduga, pencemaran ini terjadi di wilayah hulu Kali Bekasi, yakni Sungai Cileungsi di sekitar wilayah Curug Parigi, Bantargebang.

Kompas.com coba menyusuri aliran Kali Bekasi pada Rabu petang. Aliran Kali Bekasi di dekat Jalan Ir H Juanda tampak berwarna hijau gelap.

Kondisi ini kontras dengan keadaan beberapa hari sebelumnya ketika aliran Kali Bekasi di dua titik ini berwarna keruh kekuningan. Tak terlihat aktivitas warga di sekitar kali maupun sejumlah anak yang kerap berada di tepi kali.

"Biasanya berwarna coklat kekuningan, enggak tahu saya sejak hari apa (jadi gelap)," ujar Mawardi (24), warga Pondok Ungu yang sehari-hari melintasi jembatan Kali Bekasi di Jalan Ir H Juanda.

Sementara itu, aliran Kali Bekasi di Bendung Bekasi tampak agak lebih baik secara kasatmata. Sampah tak begitu berserakan, meskipun warna aliran kali juga hijau. Aliran air juga terlihat berbusa di kolong jembatan Jalan Mayor Hasibuan.

Dalam beberapa kesempatan, aroma tidak sedap juga menguar dari arah kali di Bendung Bekasi. Sejumlah warga di dekat Bendung Bekasi masih melakukan aktivitas di tengah sungai yang mendangkal akibat kemarau, mulai dari upaya menjaring ikan sampai mencuci pakaian.

Kondisi yang cukup parah tampak jelas ketika Kompas.com menyambangi jembatan Cipendawa di Jalan Cipendawa Baru, Jatiasih.

Baca juga: Bocah 14 Tahun yang Hanyut di Kali Bekasi Sempat Dilarang Menyeberangi Sungai

Bau menyengat menusuk hidung meskipun jarak antara aliran kali dengan jembatan mencapai kira-kira 10 meter.

Aliran Kali Bekasi tampak hitam pekat. Aneka kantong plastik warna-warni yang diduga sampah domestik mengapung di tepi sungai. Tak ada tanda-tanda aktivitas warga di sana.

Masri menduga, pencemaran Kali Bekasi terjadi bukan di Kota Bekasi, melainkan di hulunya.

"Kami sudah cek di wilayah sepanjang Kali Bekasi di wilayah Cileungsi untuk Kota Bekasi. Kami tidak menemukan sumber warna hitam begitu," ia menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com