Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Kerusakan Tanggul Kali Bekasi Menunggu Dana Sisa APBN 2019

Kompas.com - 29/01/2019, 21:46 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, perbaikan tanggul Kali Bekasi di Jalan Express Raya, Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi masih menunggu dana sisa APBN 2019.

Sejauh ini, BBWSCC sudah memperbaiki tanggul Kali Bekasi di jalan tersebut yang rusak sepanjang 80 meter.

Namun, pada Selasa (1/1/2019) terjadi perluasan kerusakan pada tanggul tersebut sepanjang 70 meter.

Baca juga: Balai Besar Masih Pelajari Penyebab Longsor di Bantaran Kali Bekasi

Terkait hal itu, Bambang mengatakan, dana perbaikan tanggul Kali Bekasi yang meluas itu belum dianggarkan karena kerusakan tanggul tidak diprediksi sebelumnya.

"Kita masih menunggu dana sisa atau tambahan di tahun ini. Kita sudah minta ke pemerintah pusat, paling cepat mungkin bulan Juni atau Juli," kata Bambang saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/1/2019).

Pantauan Kompas.com, tanggul Kali Bekasi yang rusak tampak miring ke arah bibir kali dengan tanah yang terangkat.

Adapun tanggul itu berfungsi untuk menahan air Kali Bekasi ketika meluap, mengingat perumahan Kemang Pratama kerap dilanda banjir.

"Perbaikan tanggul yang rusak butuh dana sekitar Rp 12 miliar. Itu termasuk buat pondasi dan dinding tanggul yang baru," ujar Bambang.

Mengenai penyebab kerusakan tanggul, Bambang mengatakan, salah satunya karena sistem drainase perumahan Kemang Pratama yang tidak baik.

Air dari rumah warga Kemang Pratama tidak mengalir ke Kali Bekasi karena tertahan tanggul.

Hal itu menyebabkan tanah pada tanggul menjadi basah sehingga mengalami kemiringan pada tanggul.

"Air dari rumah-rumah warga tidak ke kali, tapi tertahan di tanggul. Ini salah satu faktor kerusakan," ujar Bambang.

Baca juga: Perbaikan Tanggul Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa Rampung Akhir 2019

Pihak BBWSCC pun tidak bisa memprediksi apakah akan terjadi perluasan kerusakan pada tanggul lagi.

Sebab, hal itu tergantung kekokohan tanah pada tanggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com