Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peresmian Rusunawa Pasar Rumput Diundur ke September

Kompas.com - 24/07/2019, 20:57 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan, direncanakan akan diresmikan pada September 2019. Rencana ini mundur dari jadwal peresmian yang mulanya ditetapkan Agustus.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan, saat ini masih ada pengerjaan lanskap yang belum rampung.

Pengerjaan lanskap yakni penataan halaman depan yang akan membuat rusunawa terlihat indah dan asri.

"Masih ada sedikit kerjaan landscape yang belum selesai karena masih ada bangunan penampungan sementara yang belum dibongkar oleh Pasar Jaya/Pemprov DKI. Diagendakan September bisa diresmikan," kata Khalawi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Baca juga: Pasar Jaya: Ada Selisih Jumlah Kios dan Pedagang Yang Akan Tempati Rusunawa Pasar Rumput

Khalawi menyampaikan, setelah diresmikan, bangunan Rusunawa Pasar Rumput akan diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta. Rusunawa itu nantinya akan dikelola oleh badan usaha Pemprov DKI, yaitu Perumda Pasar Jaya.

"Serah terima pemanfaatan dulu kepada Pemprov DKI. Pemprov yang atur (peruntukan dan pengelolaan rusunawa)," kata Khalawi.

Kompas.com sudah menghubungi Perumda Pasar Jaya untuk menanyakan rencana pengelolaan rusunawa tersebut. Namun, pihak Perumda Pasar Jaya belum merespons.

Rusunawa Pasar Rumput dibangun sejak 2016 melalui Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan. Nilai kontrak pembangunannya mencapai Rp 961,3 miliar. Rusunawa itu terdiri dari 1.984 unit hunian dan 1.314 kios.

Rusunawa Pasar Rumput akan digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan Jakarta.

Baca juga: Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput Capai 97 Persen

Pembangunan hunian vertikal tersebut memiliki konsep mixed use di mana di bagian bawah akan digunakan sebagai tempat berdagang dan dibagian atas akan digunakan sebagai tempat hunian masyarakat beserta prasarana pendidikan untuk anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com