Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Bekasi Tembus Rp 85 Ribu per Kilogram

Kompas.com - 30/07/2019, 09:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Harga cabai di Pasar Baru Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali mendaki. Stok cabai disebut menipis lantaran minimnya suplai akibat paceklik pada musim kemarau ini.

Tim Monitoring Harga Pasar Baru Bekasi, Agus Karyadi menyebutkan, saat ini cabai rawit merah jadi komoditas cabai yang paling mahal dengan harga per kilogram mencapai Rp 85.000 per kilogram. Pekan lalu, harga cabai rawit merah masih Rp 75.000 per kilogram.

"Cabai rawit merah naik Rp 13.000 per hari ini, kemarin sempat turun Rp 72.000 per kilogram," kata Agus, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Stok Tipis karena Kemarau, Harga Cabai di Bekasi Tembus Rp 75 Ribu Per Kg

Sementara itu, belum terjadi kenaikan pasar cabai merah besar  dan cabai merah keriting yang saat ini masih djual Rp 60.000 per kilogram.

Harga komoditas lain, kata Agus, cenderung stabil di pasar-pasar di Bekasi. Bawang putih, misalnya, tetap berada di kisaran Rp 30.000 per kilogram. Gula putih juga stabil di kisaran harga Rp 13.000 per kilogram.

Berdasarkan data Tim Monitoring Harga Pasar Baru Bekasi yang diterima Kompas.com, Selasa, berikut daftar harga komoditas pangan di Pasar Baru Kota Bekasi hingga hari ini:

1. Beras premium Rp 11.500/kg

2. Beras medium Rp 10.000/kg

3. Beras termurah Rp 9.000/kg

4. Ketan putih Rp 14.000/kg

5. Ketan hitam Rp 22.000/kg

6. Jagung pipilan Rp 20.000/kg

7. Ketela pohon Rp 5.000/kg

8. Mie instan Rp 2.500/bungkus

9. Terigu Segitiga Biru Rp.8.000/kg

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com