BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah ikan sapu-sapu ditemukan mati di Kali Cikeas, Bekasi, Jawa Barat. Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi & Cikeas, Puarman menduga, kematian ikan-ikan yang dikenal bisa hidup di segala medan itu bukan karena pencemaran kali.
"Sungai Cikeas masih relatif bersih kiri-kanannya dari pabrik, tidak ada industri besar. Palingan ada, tapi industri tahu yang tidak sebesar itu dampaknya," kata Puarman via telepon kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2019) sore.
Menurut Puarman, pencemaran air kali hanya terjadi di Kali Cileungsi di Kabupaten Bogor. Pencemaran yang kian parah sejak sebulan silam itu diduga disumbang limbah puluhan pabrik yang berdiri di tepi Kali Cileungsi.
Baca juga: Tumpukan Sampah Penuhi Kali Cikeas, 4 Perumahan Berpotensi Banjir
Pembuangan limbah itu membuat Kali Cileungsi menghitam dan bau, terutama di musim kemarau saat debit air menipis.
Puarman berujar, tak mungkin pencemaran di Kali Cileungsi berimbas ke Kali Cikeas walaupun keduanya sama-sama anak Kali Bekasi.
"Tidak mungkin terdampak dari Kali Cileungsi. Saat kering, air Kali Cileungsi tidak masuk ke Kali Cikeas, kecuali saat debitnya tinggi," kata dia.
Ia menduga kematian ikan-ikan sapu-sapu itu disebabkan oleh praktik masyarakat setempat yang hendak menangkap ikan.
"Pekiraan kami itu perilaku masyarakat yang nenangkap ikan menggunakan racun," kata Puarman.
Baca juga: Ikan-ikan Mati di Kali Ancol, Diduga karena Lumpur Naik ke Permukaan
Sebelumnya, sebuah video yang diposting di Instagram melalui akun @bekasi_24_jam memperlihatkan puluhan ekor ikan sapu-sapu mengapung di aliran Kali Cikeas yang keruh.
Sejumlah warganet menuding, ikan-ikan tersebut mati akibat buruknya kualitas air di Kali Cikeas.
https://www.instagram.com/p/B1It7C6ALWn/?utm_source=ig_web_button_share_sheetSimak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.