Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Senja Tak Membuat Nenek 73 Tahun Ini Berhenti Berkarya

Kompas.com - 24/08/2019, 09:05 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jemarinya tak henti merajut benang wol berwarna kuning, hijau, dan merah. Raut ceria terpancar di wajahnya sambil merajut.

Ditemani teman-teman sebayanya, ia dengan lihai merajut benang untuk dijadikan berbagai hasil kerajinan tangan seperti tas, dompet, dan lainnya.

Endang namanya, nenek berusia 73 tahun ini merupakan peserta program 'Day Care' yang dikelola Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan.

Sejak 2011 Endang sudah menjadi peserta program 'Day Care' tersebut. Setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu Endang kerap mengikuti kegiatan di program tersebut. Seperti senam pagi, melaksanakan hobi kesukaan, dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Oma A Lian, Lansia yang Masih Aktif dan Penuh Semangat

Meski usianya sudah senja, tak membuat Endang berhenti untuk selalu produktif dan berguna untuk orang banyak.

Berkat keahliannya dalam merajut benang, dirinya sempat menjadi pengajar rajut di Kelurahan Cibubur dengan pesertanya yang juga lanjut usia (lansia).

"Aku kan aktif di Kelurahan Cibubur, aku kan juga waktu itu jadi ketua lansia kan. Kemudian aku kan ngajar lansia-lansia yang pada nganggur ajarin bikin ini (tas rajutan)," kata Endang di STW RIA Pembangunan, Jalan Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (22/8/2019).

Pengalaman dirinya mengajar rajut di kelurahan, membuat Endang direkrut pihak Kecamatan Ciracas untuk mengajarkam seni merajut kepada ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Ciracas.

Baca juga: Lansia Produktif di Jakarta Dapat Bantuan untuk Usaha

"Kemudian dari kecamatan minta di kelurahan untuk orang yang bisa ngajarin begini, kebetulan saya punya kebisaan ini (merajut) ya daripada diam, bengong, ngangur di rumah mending aku ngajar," ujar Endang.

Dalam mengajar rajut di Kecamatan Ciracas, Endang tidak minta bayaran. Dia hanya minta pihak kecamatan menyediakan benang untuk dirajut dan mengantar-jemputnya pulang ke rumahnya yang berada di Komplek Perumahan Angkatan Darat Cibubur.

Kini tiap Senin dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB Endang rutin mengajar rajut di Kecamatan Ciracas. Bagi Endang, di usianya yang sudah senja dirinya tak hanya ingin diam saja. Dia ingin selalu berguna untuk masyarakat, memanfaatkan ilmu yang dia miliki.

"Aku ini cuma tenaga sukarela kok ngisi waktu saja, sharing ilmu aja," ujar Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com