JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan ganjil genap menetapkan wilayah Jakarta Barat sebagai wilayah pelanggar lalu lintas paling tinggi.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, pelanggar terbanyak tercatat di wilayah Jakarta Barat dengan total 395 kasus pada Senin (9/9/2019) lalu.
Berikut fakta-fakta di balik tingginya angka pelanggaran lalu lintas ganjil genap di wilayah Jakarta Barat.
1. Traffic light Tomang Raya jadi wilayah tertinggi pelanggaran perluasan ganjil genap
Hari pertama dan kedua penerapan sistem ganjil genap, ada saja pengendara yang belum tahu bahwa Jalan Tomang Raya sudah masuk dalam kawasan ganjil genap.
Padahal Jalan Tomang Raya masuk dalam 25 ruas jalan yang diterapkan ganjil genap sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.
Kebanyakan dari mereka pengendaran yang jalan dari arah Grogol dan belok ke arah Harmoni melalui Tomang.
Baca juga: 4 Fakta Hari Pertama Penerapan Sistem Ganjil Genap di Jakarta Barat
Tidak tahu atau kurang informasi menjadi alasan klasik bagi sebagian pengendara yang tertilang.
"Saya tahu, memang ada perluasan ganjil-genap, tapi enggak tahu kalau hari ini mulai diberlakukan ke arah sini (Tomang). Takut anak saya telat sampai sekolah di kawasan Daan Mogot," jelas Imelda (38) saat ditilang Senin (9/9/2019) lalu.
2. Kurangnya informasi dari dalam tol, apalagi saat contra flow
Soedarjono salah satu pengendara mengeluhkan kurangnya informasi perluasan ganjil genap di kawasan Tol, terlebih bagi pengendara yang lewat contra flow dari Tangerang-Tomang.
"Kantor saya dekat dari jalur masuk Jalan Tomang Raya. Kalau kena tilang begini, bagaimana bisa saya setiap hari ke kantor? Ditambah pekerjaan saya keliling dari satu tempat ketempat lain. Dari tol tidak apa-apa pas putar balik di Tomang kena," jelasnya.
Baca juga: Dikeluhkan Pengendara, Tulisan pada Rambu Ganjil Genap Akan Diperbesar
Padahal, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan mengklaim sudah memasang rambu-rambu.
3. Jakarta Barat pintu masuk kendaraan dari Banten
Letak geografis Jakarta Barat yang berdekatan dengan Kota Tangerang, Banten membuat mobilitas penduduknya cukup besar.