JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengaku siap memberikan dukungan kepada keluarga korban meninggal akibat terlibat demonstrasi di depan Gedung DPR Akbar Alamsyah.
"Tentunya kami ingin memberikan dukungan kepada keluarga jika memang ada hal yang dirasa penting dan memang harus didorong untuk dimintai pertanggungjawabannya," ujar Koordinator Kontras Yati Andriyani saat ditemui di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Ada beberapa poin yang dianggap janggal dalam kasus kematian Akbar Alamsyah. Salah satunya adalah kondisi wajah yang lebam.
Baca juga: Kontras: Polri Tidak Transparan Ungkap Kasus Akbar Alamsyah, Pernyataan Berubah-ubah
Yati menilai, wajah lebam tersebut bukan sekadar disebabkan jatuh dari atas pagar Gedung DPR.
"Saya rasa tidak bisa hanya dibuktikan oleh pernyataan kepolisian, tetapi harus dibuktikan dengan rekam medis yang menangani atau melakukan penanganan kepada Alam sejak Alam dirawat di RS Pelni," ujar Yati.
Dengan klaim sepihak yang dilakukan polisi, Yati menilai aparat kurang terbuka dengan proses penanganan massa dalam demonstrasi. Hal tersebut semakin menimbulkan kecurigaan besar di mata publik.
"Jadi polisi harus menjelaskan secara terbuka proses atau penanganan yang dilakukan apakah sudah seperti prosedur yang sudah ada? Kalau memang seperti itu kenapa sampai memakan korban?" kata dia.
Baca juga: Kontras Desak Polisi Terbuka soal Penyebab Kematian Akbar Alamsyah
Namun, untuk memberikan bantuan hukum, Yati mengaku akan membicarakan lagi kepada pihak keluarga Akbar.
"Saya tidak bisa jawab itu ya karena kami masih situasi duka dan kami juga akan masih berdiskusi membicarakan beberapa hal," ucap dia.
Sebelumnya, kakak Akbar Alamsyah, Fitri Rahmayani, meyakini bahwa Akbar meninggal karena perilaku oknum yang kurang bertanggung jawab.
Maka dari itu, dia berharap adanya pihak yang menawarkan bantuan hukum untuk mengungkapkan kejanggalan di balik meninggalnya Akbar.
"Pengin banget (ada bantuan hukum). Kami cuma pengin tahu orangnya siapa. Dia apain adik saya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.