Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Jalan Kaki Bandung-Jakarta, Penyintas Stroke Ini Mengaku Sudah Terbiasa Jalan Jauh

Kompas.com - 24/10/2019, 15:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Komaruddin Rachmat (65) mengaku punya tekad keras sejak stroke menyerangnya tujuh tahun lalu. Tekad keras itu ia ejawantahkan dengan latihan dan disiplin merawat fisik.

Dengan tekad bulat, kini Komaruddin berencana melakoni aksi jalan kaki dari Bandung ke Jakarta yang bakal dimulai Jumat (25/10/2019) besok dan berakhir tepat pada peringatan Hari Stroke Sedunia, Selasa (29/10/2019).

cBaca juga: Penyintas Stroke Asal Bekasi Akan Jalan Kaki dari Bandung ke Jakarta

"Kalau di Bekasi sekarang ini ada orang jalan ditutup dengan jaket sauna yang hitam itu, itu saya. Itu untuk mempertahankan kondisi," ujar dia.

"Karena sering jalan, akhirnya sudah kuat kan kaki saya, terbesit di keinginan saya, kenapa saya enggak jalan aja Bandung-Jakarta," Komaruddin mengungkapkan.

Pria yang mengaku bekerja sebagai staf ahli di PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi itu berkisah, serangan stroke pada 16 September 2012 lalu membuatnya lumpuh separuh badan. Dalam masa pemulihan, ia memaksakan diri berjalan kendati tertatih.

"Sejak saya sakit dulu, memang saya sudah punya pikiran ini kok lumpuh, saya berpikir keras saya harus kembali. Tertatih-tatih, lama-lama saya kuat, akhirnya saya jalan terus hingga berkilo-kilo," ujar Komaruddin menyampaikan kisahnya.

Baca juga: Penyintas: Kalau Sudah Endemik, Stroke Harus Jadi Urusan Negara

Masalahnya, akhir-akhir ini suhu udara di Pulau Jawa tergolong panas menyengat. Tentu saja, keadaan ini dapat berakibat buruk bagi tekanan darah, apalagi untuk Komaruddin yang notabene penyintas stroke.

Akan tetapi, Komaruddin mengaku sudah menyiapkan segalanya, terutama kesiapan fisiknya.

"Suhu panas memang jadi bahan pertimbangan. Saya ini sudah tryout beberapa hari. Saya tryout dari SMAN 1 Kota Bekasi, jalan kaki ke Kota Tua (Jakarta). Itu 30 kilometer," ujar Komaruddin.

"Dari Bekasi ke Monas juga sudah. Saya sudah tahu, kecepatan saya itu empat kilometer 1 jam," ia menambahkan.

Dalam aksinya nanti, Komaruddin akan ditemani rekannya yang dikenal sebagai eks atlet maraton. Aksi ini sendiri berupaya menyampaikan pesan motivasi kepada para pengidap dan penyintas stroke agar tetap berjuang menggapai kembali hidup sehat.

Baca juga: Jalan Kaki Bandung-Jakarta, Penyintas Stroke Ini Ingin Motivasi Sesama

"Saya ingin memberi motivasi kepada para penyandang stroke di manapun berada, dalam kondisi apapun menderitanya bahwa mereka harus selalu optimis dan semangat, karena stroke bisa dipulihkan. Contohnya adalah saya, bahkan insya Allah mampu jalan kaki Bandung-Jakarta," ungkap Komaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com