Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sasaran Vandal, Ikon Kota Bekasi Dicat Ulang

Kompas.com - 30/10/2019, 19:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ikon bertuliskan K-O-T-A B-E-K-A-S-I yang berada di tepi Taman Hutan Kota Patriot Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan tengah dipugar.

Pasalnya, ikon berwarna putih setinggi 3 meter itu sempat "dihiasi" coret-coretan pelaku vandalisme.

Kepala Bidang PJU dan Taman Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Priadi Santoso menyebut, ada 3-4 petugas yang ditugasi memugar ikon itu.

Enam huruf, yakni K-O-T-A-B-E telah dicat warna putih. Selain dicat, ikon tersebut dihaluskan ulang karena beberapa titiknya penyok dan terkelupas.

"Bertahap sih, enggak langsung selesai, sehari 1-2 huruf. Itu didempul dulu. Yang sempat kelupas dikerok dulu, didempul lagi, rata, baru dicat," ujar Priadi melalui telepon, Rabu sore.

Baca juga: Ikon Kota Bekasi Dicoret-coret

Priadi mengungkapkan, pekerjaan ini bukan semata insiiatif Pemkot Bekasi. Pihak swasta, dalam hal ini PT Summarecon Agung turut andil dalam kerja sama karena merupakan pengelola area sekitar situ. Di dekat ikon tersebut, memang terdapat flyover KH Noer Ali yang tenar dijuluki "Flyover Summarecon".

"Dari pihak Summarecon ada satu kerjasama untuk pengelolaan area jalur situ ya, termasuk landmark itu," ujar Priadi.

Ke depan, ia mengklaim telah menyurati Satpol PP untuk mengawasi area sekitar ikon tersebut supaya terhindar dari praktik vandal.

"Untuk saling menjaga, ya. Karena untuk lokasi-lokasi tersebut pastinya harus ada peran dari satpol kan, dia ada piket, pagi, siang, malam untuk menjaga lokasi-lokasi itu," tandas Priadi.

Sebelumnya diberitakan pada Selasa (8/10/2019), ikon Kota Bekasi yang terbuat dari plang besi berwarna putih itu tampak coreng-moreng oleh tulisan dan gambar bertinta hitam. Kebanyakan di antaranya ditengarai merupakan nama seseorang. Ada "Akbar", "Acho", "Thorik", "Beller", "Bg Isna Kumis", dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com