DEPOK, KOMPAS.com - Proses penertiban lahan untuk Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) lagi-lagi ricuh.
Kali ini kericuhan terjadi karena dipicu amarah warga yang melihat beberapa rumah diduga milik aparat tidak ikut diratakan.
"Kami minta keadilan, seharusnya milik aparat yang lebih dahulu untuk diratakan," ujar Silalahi, warga Kampung Bulak yang rumahnya sudah diratakan di lokasi penertiban lahan untuk proyek pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Cisalak, Depok, Rabu (13/11/2019).
Sambil berdiri di roller alat berat backhoe, Silalahi meminta Satpol PP menertibkan rumah yang masih berdiri di sekitar rumah warga yang sudah rata dengan tanah.
Ketika kericuhan mulai melebar, Kepala Tim Jaguar Inspektur Satu Winam Agus terjun menengahi keributan tersebut.
Baca juga: Penertiban Kampung Bulak, Warga: Bongkar Juga RS Sentra Medika!
"Turun dulu, kita ngomong, tapi jangan mengganggu pekerjaan yang lain," sambil menarik tangan Silalahi dari atas alat berat.
Kericuhan berhasil diredam namun beberapa orang warga masih bertahan di lokasi penertiban sambil melihat alat berat terus meratakan rumah-rumah warga dengan tanah.
Sebelumnya, penertiban lahan untuk proyek pembangunan kampus UIII di Kampung Bulak, Cisalak digelar hari ini setelah ditunda pada Senin (11/11/2019) lalu.
Kepala Satpol PP Depok Lienda R menjelaskan, area tersebut ditertibkan sesuai dengan perintah Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Agama yang mengembangkan wilayah tersebut menjadi UIII.
"Hari ini kami tertibkan, sekitar 14 rumah baik permanen maupun tidak," pungkas dia.
Pantauan Kompas.com, ada tiga rumah yang lolos dari penertiban, satu rumah dibangun permanen dan dua rumah dibangun semi permanen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.