Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Selamatkan Dua Balita Saat Ditodong oleh Ayahnya

Kompas.com - 09/12/2019, 17:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap TS (40), ayah yang membekap dan menodong dua putrinya PA (4) dan BI (3) dengan pisau di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (8/12/2019).

Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Soeharto menceritakan bagaimana mereka menyelamatkan dua balita tersebut.

"Kan anaknya pertama jerit-jerit, terus datang Binmas, Binmas bisa masuk (mendekat)," kata Soeharto kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Pengakuan Ayah yang Bekap dan Todong Anak Balitanya, Dapat Bisikan Kakaknya Akan Dibunuh

Saat itu TS sedang duduk bersila di pinggir jalan sambil membekap dan menodong kedua putrinya itu.

Unit Binmas dari Polsek Cilincing kemudian bernegosiasi dengan TS hingga akhirnya pria itu melepaskan kedua anaknya itu tanpa luka sedikitpun.

Namun, pisau masih ada di tangan TS. Saat polisi mendekatinya, ia justru mengancam menusuk pisau itu ke dirinya sendiri.

Baca juga: Ayah yang Bekap dan Todong Dua Putrinya Sudah Ditinggal Istri 5 Bulan Jadi TKI

Unit Reskrim lantas menggantikan unit Binmas mendekati TS dan menanyai sejumlah kartu identitas yang dimilikinya.

"Dia dirayu sama anggota, mana kartu keluargamu, dia menunjukkan, langsung pisaunya disaut," ujar Soeharto.

Setelah berhasil melucuti TS, polisi lantas mengamankan tersangka dan kedua anaknya itu ke Mapolsek Cilincing.

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Ayah yang Bekap dan Todong Anaknya di Cilincing

Adapun TS tega melakukan aksinya dengan alasan ingin meminta bantuan malaikat dengan cara menodong putrinya dengan pisau pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB

"Karena itu kan anak malaikat, saya mau minta bantuan kepada malaikat melalui anak," ujar TS.

TS mengaku mendapat semacam bisikan yang mengatakan bahwa kakaknya akan dibunuh oleh seseorang.

Untuk itulah ia meminta tolong kepada malaikat dengan cara mengancam lewat kedua anak itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com