Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Hutan Kota Kemayoran Seharga Rp 5 Miliar Ambrol

Kompas.com - 23/12/2019, 15:23 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan di Hutan Kota Kemayoran ambrol pada Minggu (23/12/2019) kemarin sore.

Padahal, jembatan yang pembangunannya menghabiskan biaya Rp 5 miliar ini diketahui baru saja diresmikan oleh Kementerian Sekretariat Negara pada Sabtu (22/12/2019) lalu.

Pantauan Kompas.com pada Senin (23/12/2019) siang, Hutan Kota Kemayoran itu ditutup untuk umum setelah jembatan hutan itu roboh.

Pagar masuk ke Hutan Kota Kemayoran itu pun ditutup oleh terpal putih. Sehingga awak media dan masyrakat tak bisa masuk.

Kondisi jembatan lengkung berwarna kuning yang roboh itu pun tampak belum diperbaiki.

Jembatan kuning instagramable ini sebagai penghubung danau yang ada di Hutan Kemayoran itu masih terlihat tenggelam.

Baca juga: Revitaliasi Hutan Kota Kemayoran yang Instagramable Ditargetkan Rampung November 2019

Adapun sebelum roboh, jembatan ini memang masih dalam proses kontruksi.

Sekuriti Hutan Kota Kemayoran Yudi Purnomo mengatakan, Hutan Kota Kemayoran ditutup lantaran tengah ada perbaikan jembatan.

Namun, ia tak mengetahui kapan perbaikan itu akan rampung.

"Belum tahu sampai kapan, coba langsung tanya ke Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran," ujar Yudi saat ditemui di lokasi, Senin.

Ketika ditanyakan penyebab ambrolnya jembatan Hutan Kota Kemayoran itu, Yudi mengaku belum mengetahuinya.

Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki penyebab ambrolnya jembatan itu. Tak ada korban dalam peristiwa ambrolnya jembatan di Hutan Kota Kemayoran.

Jembatan lengkung kuning itu merupakan salah satu ikon Hutan Kota Kemayoran, hutan yang direvitalisasi oleh PPK Kemayoran.

Baca juga: Akhir Pekan di Hutan Kota GBK, Warga Harus Bersabar karena Sedang Direnovasi

Hutan dengan luas 22,3 hektar itu bakal memberi tambahan pasokan udara segar ke wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara –sebagai paru-paru kota.

Rencananya, selain ekspedisi mangrove di Hutan Kota Kemayoran, hutan ini juga bakal dilengkapi dengan amphitheatre sebagai ruang untuk menampilkan pentas seni, plaza, panggung apung, viewing tower dan fasilitas lainnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Riski Renando mengungkapkan, Kawasan Hutan Kota Kemayoran dikembangkan dengan konsep "Three Wonderful Journeys".

Konsep tersebut adalah memadukan jalur hutan (forest trail), ekspedisi mangrove dan taman bermain air (water playground).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com