Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Pengusaha Minimarket 24 Jam Tempatkan Lebih dari 2 Karyawan Saat Malam

Kompas.com - 26/12/2019, 17:17 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha yang membuka minimarket-nya selama 24 jam di wilayah DKI Jakarta diimbau agar menempatkan lebih dari dua karyawan saat beroperasi malam hari.

Imbuan itu disampaikan mengingat telah terjadi kasus perampokan sebuah minimarket 24 jam di Ruko Puri Inn, Jalan Cisadane, Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/12/2019) lalu.

Terdapat tiga pelaku dalam perampokan itu, yakni FD, MBS, dan IP. FD merupakan karyawan minimarket tersebut dan berperan sebagai otak rekayasa perampokan itu.

Baca juga: Polisi Ungkap Rekayasa Perampokan Minimarket di Menteng

Kanit Reskrim Polsek Menteng AKP Gozali mengatakan, dari pukul 03.00 hingga 05.00, merupakan waktu yang sepi aktifitas masyarakat.

Rentang waktu tersebut dnilai rawan tindak kejahatan, khususnya minimarket 24 jam yang kerap jadi sasaran kejahatan.

"Contoh, di Jakarta ini kan jam menjelang subuh itu rawan ya aktifitas warga berhenti. Dengan demikian, pelaku-pelaku kejahatan itu memanfaatkan hal itu termasuk curanmor, nah harusnya kan karyawan itu tidak boleh sendiri, harus lebih daripada dua orang (karyawan mini market 24 jam)," kata Gozali saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/12/2019).

Selain itu, menurut Gozali, pengusaha dan karyawan minimarket 24 jam juga harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu agar warga lingkungannya juga peduli dan dapat melindungi sewaktu-waktu ada kejadian kejahatan.

Baca juga: CCTV Bantu Polisi Ungkap Rekayasa Perampokan Minimarket di Menteng

"Kemudian juga harus peduli sama lingkungan sekitar. Kan kalau baik sama orang sama lingkungan sekitarnya, lingkungannya bisa memayungi dia (minimarket)," ujar Gozali.

Diketahui, pada Minggu (22/12/2019), polisi mengungkap kasus perampokan minimarket di Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat.

Salah satu pelaku berinisial FD merupakan karyawan mini market tersebut. Dia berperan sebagai otak dari aksi perampokan.

Perampokan itu direkayasa para pelaku, seolah-olah FD menjadi korban perampokan.

"Dua hari sebelum beraksi mereka sudah rencanakan aksi itu (rekayasa perampokan). Nanti, lu gua todong pura-puranya," ujar Gozali.

Polisi pun akhirnya dapat mengungkap kasus berdasarkan hasil analisa sejumlah rekaman CCTV di sekitar TKP.

Baca juga: 3 Perampok Minimarket di Menteng Beraksi karena Kecanduan Judi Online

"Ada salah satu rekaman yang sepintas memperlihatkan karyawan (FD) itu ketemu sama dua pelaku lainnya," ujar Gozali.

Ketiga pelaku ditangkap di rumah susun (rusun) Cakung KM 2, Jakarta Timur, pada Minggu pukul 18.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com