Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngungsi di Halte TransJakarta Jembatan Baru, Warga Keluhkan Kurangnya Toilet Darurat

Kompas.com - 03/01/2020, 17:46 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang mengungsi di Halte TransJakarta Jembatan Baru mengeluhkan tidak adanya keberadaan toilet gratis.

Menurut mereka, keberadaan toilet atau mandi cuci kakus (MCK) darurat sangat dibutuhkan saat darurat dan dalam situasi banjir seperti ini.

"Kekurangan kita di sini itu enggak ada air keran atau WC Mas, bingung gimana nanti kalau kebelet BAB atau pipis," ucap Sunarti (70) warga RT 008/RW 001, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Presiden PKS Minta Anies Baswedan Tidak Baper Saat Dikritik Warga soal Banjir

Bila ingin ke toilet, Narti pun harus berjalan jauh ke sekitar Pasar Cengkareng atau menumpang ke minimarket terdekat.

"Mau ke toilet ya jalan jauh, ke pasar Cengkareng atau ya ke minimarket yang ada," kata Narti.

Bukan hanya toilet, warga lain Ruri (35) yang memiliki balita juga mengeluhkan kurangnya ketersediaan popok, selimut, dan makanan cepat saji.

"Susu dibagikan, tapi kalau selimut ya bawa sisaan dari rumah yang masih bisa diselamatkan, makanan saja tadi dapat nasi dari Pak Kapolsek," ucap Ruri.

Baca juga: Sampah Akibat Banjir di Kota Tangerang Mencapai 2.100 Ton Per Hari

Puluhan warga yang berada di halte Jembatan Baru berharap sekali adanya WC darurat.

"Untuk sekarang ya Mas, WC penting juga karena di sini banyak balita dan anak-anak lalu lalang," kata Ruri.

Pantauan Kompas.com, memang tidak ada toilet darurat di sekitar halte TransJakarta.

Sementara itu, petugas TransJakarta yang ditemui di lokasi bernama Edward mengatakan jalur TransJakarta dari Cengkareng ke Harmoni masih tertutup dan dialihkan ke tol.

"Di sini masih tutup, kalau dari Cengkareng ke Kalideres ke Harmoni ya lewat tol belok kanan arah Kembangan," ucap Edward.

Seperti diketahui, halte TJ Jembatan Baru sejak hari pertama banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu sudah dijadikan warga setempat sebagai tempat pengungsian darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com