JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama menanggapi isu dicopotnya Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Andi Sinjaya Ghalib.
Dia menjelaskan AKBP Andi Sinjaya Ghalib bukan dicopot melainkan dimutasi ke jabatan Koorgadik Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya dengan alasan penyegaran dalam tubuh Polri.
"Saya koordinasikan dengan Polda, memang kewenangan Kasat, Kapolsek itu kewenangan Polda. Jadi tidak ada masalah, itu hanya penyegaran, mutasi biasa dalam rangka rotasi atau penyegaran," kata Bastoni saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020).
Terkait dengan isu tersebut, polisi mengaku tengah memeriksa fakta yang diutarakan Indonesia Police Watch (IPW) jika Andi Sinjaya terlibat skandal pemerasan dengan nilai Rp 1 miliar.
Baca juga: Polda Metro Bantah Kabar soal Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Dicopot Jabatan
"Propam Polda Metro nanti secara resmi akan memberikan pernyataan bagaimana keterkaitan dengan pernyataan dari IPW yang meminta uang Rp 1 miliar," ucap Bastoni.
"Jadi pada kesempatan ini saya belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih dalam proses pemeriksaan saksi - saksi maupun bukti untuk mengetahui sebenarnya faktanya seperti apa," kata dia.
Informasi pencopotan jabatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib awalnya berembus saat Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi pencopotan itu.
Dalam keterangan tertulis, Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan bahwa pencopotan jabatan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan itu diduga karena ada oknum penyidik Polres Jakarta Selatan yang melakukan pemerasan untuk menyelesaikan suatu kasus tindak pidana.
Oknum polisi itu diduga meminta uang senilai Rp 1 miliar.
Baca juga: Polres Jaksel Akan Tes Urine Anggota Polisi Tiap Tiga Bulan Sekali
"Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada Polri yang sudah mencopot penyidik Polres Jakarta Selatan yang meminta uang Rp 1 miliar kepada pelapor Budianto," ujar Neta.
"Tindakan tegas ini perlu dilakukan Polri kepada anggotanya yang brengsek agar citra Polri terjaga dan kepercayaan publik kepada jajaran kepolisian tetap terbangun," lanjutnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengaku tak mengetahui informasi pemerasan itu.
Dia kembali menegaskan bahwa rotasi jabatan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan merupakan hal biasa dalam Polri.
"Saya enggak tahu itu (pemerasan senilai Rp 1 miliar), jangan katanya (kabar burung). Dia (AKBP Andi Sinjaya) bukan dicopot, itu mutasi rutin biasa," ungkap Yusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.